Satu lagi destinasi wisata yang tidak boleh dilewatkan jika Anda berkunjung ke Kabupaten Seram Bagian Barat-Provinsi Maluku. Apalagi bagi yang ingin merasa lebih dekat dengan alam, Anda bisa datang di Air Terjun Telpipih yang terletak di Desa Lumoli. Jika Anda dari Jakarta, Anda harus menggunakan pesawat terbang terlebih dahulu menuju Ambon. Setelah tiba di Ambon kemudian dilanjutkan dengan Kapal Fery menyebrang menuju Pulau Seram melalui Pelabuhan Waipirit, dan menempuh perjalanan darat menuju Desa Lumoli selama satu jam perjalanan.
Ini bukan pertama kali saya datang ke Desa Lumoli, beberapa tahun yang lalu saya sempat datang ke air terjun ini. Namun sayang sekali saat itu musim panas, jadi debit air'nya tidak terlalu deras. Masuk awal musim hujan di Bulan Juni adalah waktu yang pas untuk berkunjung ke Lumoli. Sebelum datang ke lokasi, saya sempat berkontak dengan salah satu kenalan yang kebetulan orang tuanya adalah salah satu sesepuh desa; Bapak Elisa Matital dan Putra'nya Etus Matital. Wah.. kebetulan sekali, setelah satu minggu berkontak dan membuat janji akhirnya saya sampai juga. Beliau mengantarkan saya ke air terjun yang tidak jauh dari desa, tidak jauh kok, hanya satu jam perjalanan saja. Â Trekking naik turun bukit bagi masyarakat desa mungkin biasa, lain hal'nya dengan saya yang wisatawan ini..langsung otomatis atur nafas..hha..Â
Sesampainya di lokasi tak henti-hentinya saya berdecak kagum dengan keindahan Air Terjun Telpipih ini. Bapak Etus menyampaikan bahwa terdapat tiga tingkatan di air terjun ini "masih ada yang lebih bagus lagi, lokasi'nya di tingkat yang pertama" ujar Beliau sembari tersenyum melihat kehebohan saya..hhe.. Sebelum melangkah ke tingkatan yang pertama, Beliau dan adik Etus mengantarkan saya menuju air terjun tingkatan ketiga. Senang rasanya karena hanya Saya yang menjadi wisatawan tunggal. Seolah membuat saya menyatu dengan alam, inilah liburan yang saya maksud; tidak terlalu ramai penggunjung dan bisa berdamai menyepi dengan alam.Â
Setelah puas menikmati pemandangan alami ini, kami melanjutkan perjalanan menuju air terjun di tingkatan pertama, dan benar saja air terjun di tingkatan pertama membuat saya speechless karena saking indahnya. Tidak menunggu waktu lama, keindahan ini seakan menggoda siapapun yang datang untuk segera berenang. Menyatu dengan dingin dan segarnya air yang masih alami.Â
Sebagai informasi, Air Terjun Telpipih ini pernah masuk di salah satu scene layar lebar. Selain itu juga pernah diliput oleh salah satu program wisata petualangan stasiun TV swasta nasional. Bahkan pemerintah daerah setempat sampai membuka akses jalan demi program TV tersebut. Seiring berjalannya waktu jalan tersebut tertutup dengan semak belukar dan itulah kenapa saya harus trekking sampai satu jam lamanya.Â
Dengan akses trekking ini memiliki dua dampak; pertama air terjun lebih terjaga kealamiannya karena seperti yang kita ketahui, semakin banyak turis dikhawatirkan semakin banyak sampah yang ditinggalkan oleh wisatawan yang tidak bertanggung jawab. Yang kedua adalah dampak ekonomi, Bapak Elisa menyampaikan dulu saat air terjun ini aksesnya masih bagus, setiap minggu pasti ramai wisatawan sekarang jadi sepi. Banyak penduduk desa yang bisa berjualan dan mendapatkan manfaat dari datang'nya turis. Nah.. bagaimana menurut rekan-rekan..semoga suatu saat bisa beriringan ya antara mempertahankan keindahan namun masih berdampak ekonomi juga bagi masyarakat.Â
Tanpa terasa waktu sudah sore, saatnya untuk kembali ke Ambon. Jujur, enggan rasanya untuk cepat-cepat pergi dari air tejun yang indah ini, seolah sudah jatuh hati..hehe.. Jadi bagaimana, tertarik untuk ke Air Terjun Telpipih ini? Rekan-rekan suka tingkatan yang pertama, kedua atau ketiga? Tulis di kolom komentar ya..Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H