Mohon tunggu...
Yohanes Prihardana
Yohanes Prihardana Mohon Tunggu... Lainnya - Illum Oportet Crescere, Me Autem Minui (John 3:30 - Vulgata)

Saya percaya pada harmoni antara manusia dan Sang Pencipta, sesuai dengan filosofi Gusti Manunggaling Kawula, yang menuntun saya untuk hidup selaras dengan nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan. Salam kenal, Berkah Dalem.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Laozi dan Filosofi Taoisme: Kembali ke Alam Versi Modern

20 Desember 2024   06:00 Diperbarui: 17 Desember 2024   20:39 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://nandurtresnaofficial.blogspot.com/2024/12/laozi-dan-filosofi-taoisme-kembali-ke.html

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang serba cepat, filosofi dari Timur seperti Taoisme menawarkan kebijaksanaan mendalam tentang bagaimana manusia dapat hidup selaras dengan alam dan menemukan kedamaian batin. Salah satu tokoh sentral dalam Taoisme adalah Laozi (atau Lao Tzu), seorang filsuf Tiongkok yang diyakini hidup pada abad ke-6 SM dan dikenal sebagai penulis karya monumental, Tao Te Ching.

Konsep Utama dalam Pemikiran Laozi

  1. Tao () -- Jalan Alam Semesta
    Konsep "Tao" dalam Taoisme merujuk pada prinsip dasar yang mengatur segala sesuatu di alam semesta. Tao tidak bisa sepenuhnya dijelaskan dengan kata-kata, tetapi dapat dipahami sebagai "jalan" atau "hukum alam" yang harmonis dan tidak memaksakan kehendak. 

    "Tao yang dapat dijelaskan bukanlah Tao yang abadi; nama yang dapat disebut bukanlah nama yang abadi" (Laozi, Tao Te Ching).

    Dalam konteks kehidupan modern, ini mengajarkan kita untuk tidak selalu berusaha memaksakan sesuatu, melainkan mengikuti aliran alam dan perubahan hidup secara natural.

  2. Wu Wei () -- Bertindak dengan Ketidakterpaksaan
    Wu Wei berarti "bertindak tanpa paksaan" atau "tanpa usaha yang berlebihan." Ini bukan berarti pasif, melainkan bertindak secara alami sesuai dengan arus kehidupan, seperti air yang mengalir tanpa hambatan.

    "Air adalah yang paling lembut, namun ia dapat menaklukkan yang paling keras. Itulah kekuatan Wu Wei."

    Dalam dunia modern yang kompetitif, prinsip ini mengingatkan kita untuk menyeimbangkan usaha dengan penerimaan, dan tidak terlalu memaksakan diri mengejar kesuksesan yang hanya didikte oleh standar luar.

    "Tao yang dapat dijelaskan bukanlah Tao yang abadi; nama yang dapat disebut bukanlah nama yang abadi" (Laozi, Tao Te Ching).
    Dalam konteks kehidupan modern, ini mengajarkan kita untuk tidak selalu berusaha memaksakan sesuatu, melainkan mengikuti aliran alam dan perubahan hidup secara natural.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
    Lihat Filsafat Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun