Mohon tunggu...
Yohanes Natonis.
Yohanes Natonis. Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka sastra Menulis adalah salah satu wadah dimana kita akan tetap dikenang walau raga tak lagi berjiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lorong Hampa

1 September 2022   20:10 Diperbarui: 1 September 2022   20:34 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokumen pribadi

   Langkah kaki terus berjalan menyusuri lorong yang tak pasti.

 Gelapnya malam tanpa cahaya sang rembulan menambah suram suasana.

Setiap langkah saakan menuntunku ke arah yang tak pasti.

    Ditemani keberanian semu ku beranikan kaki ini untuk terus melangkah.

 Dibayangi harapan hampa langkah ini terus bergulir.

Pundak yang dipenuhi beban masa lalu saelan terus menghampat langkah ini.

Bisahka ku bertahan dilorong hampa yang tak pasti ini?

Baca juga: Delusi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun