Denting sang waktu bergulir diiringi rintikan hujan...
Dibalik awan kau berdiam menyembunyikan parasmu.
Paras yang selama ini menemaniku takala dinginnya malam tak lagi bisa dibendung dengan tebalnya selimut.
Mata yang engan terpejam seakan tak bisa dikompromi oleh lelahnya raga.
Ingin sekali ku pandangi paramu malam ini, sekedar untuk saling menyapa sebelum mata ini terpejam.
Tapi apa daya, semesta seakan tak merestui pertemuan kita malam ini.
Dengan girangnya  engkau seakan mengejekku  dibalik tebalnya sang awan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H