Mohon tunggu...
Yohanes Natonis.
Yohanes Natonis. Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka sastra Menulis adalah salah satu wadah dimana kita akan tetap dikenang walau raga tak lagi berjiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengagumi dalam Diam

8 Agustus 2022   02:04 Diperbarui: 8 Agustus 2022   06:05 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokumen pribadi

     Tetesan embun membasahi raga ini, takala rembulan mulai redup ditutupi gelapnya malam.

      Indahnya gemintang tak mampu lagi menandingi parasmu yang rupawan.

 Paras yang hanya mampu tuk ku kagumi tanpa sanggup ku miliki.

     Waktu begitu cepat takala kita saling bertatap, tak sanggup lagi ku kompromi walau hanya sedetik.

Sekedar berbincang bahkan bersapa pun ku  tak mampu.

Pengecutka Aku ini?

Mungkin iya....

 Pria bernyali kecil yang hanya mampu mengagumi keindahan parasmu dalam diam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun