Tetesan embun membasahi raga ini, takala rembulan mulai redup ditutupi gelapnya malam.
   Indahnya gemintang tak mampu lagi menandingi parasmu yang rupawan.
 Paras yang hanya mampu tuk ku kagumi tanpa sanggup ku miliki.
   Waktu begitu cepat takala kita saling bertatap, tak sanggup lagi ku kompromi walau hanya sedetik.
Sekedar berbincang bahkan bersapa pun ku  tak mampu.
Pengecutka Aku ini?
Mungkin iya....
 Pria bernyali kecil yang hanya mampu mengagumi keindahan parasmu dalam diam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H