Mohon tunggu...
Yohanes Natonis.
Yohanes Natonis. Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka sastra Menulis adalah salah satu wadah dimana kita akan tetap dikenang walau raga tak lagi berjiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi Hitam di Penghujung Pagi

19 Juli 2022   00:49 Diperbarui: 19 Juli 2022   01:03 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokumen pribadi

 Kau yang mampu memberiku kenikmatan  takalah dinginya malam tak mampu lagi di bendung oleh hangatnya selimut.

Kau yang mampu memberiku ketenangan takalah gelapnya malam tak lagi sanggup menemaniku.

    Kau juga yang sanggup menghangatkanku takalah peluknya sudah birpindah ke lain bahu.

Ya kamu..... Si hitam pekat yang terkadang pahit jika sang gula tak begitu larut bersamamu.

   Sang hitam yang mengajarkanku bahwa yang pahit tak selamanya menyakitkan.

 Ya kamu sang sang hitam yang masih menemaniku takalah sang Surya perlahan mulai bersinar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun