Mohon tunggu...
Yohanes Natonis.
Yohanes Natonis. Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka sastra Menulis adalah salah satu wadah dimana kita akan tetap dikenang walau raga tak lagi berjiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja di Tepian Dermaga

17 Juli 2022   20:36 Diperbarui: 17 Juli 2022   20:45 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokumen pribadi

 Ditemani senja yang mulai tengelam ditepian  dermaga kembali ku terbayang parasmu.

Paras  yang mampu mengetarkan hati pada pandangan pertama.

  Getaran yang mampu melukai hati tanpa harus merobeknya.

takalah ku berada dititik ini kurasakan cinta itu ada.

    cinta yang tak harus saling memiliki.

cinta yang hanya bisa dirasakan tanpa harus diungkapkan.

 Cinta yang begitu cepat, secepat kedipan mata.

Dan cinta itu yang akirnya membuatku sadar bahwa terkadang berada di dunia hayalan lebih sempurna ,tanpa harus memandang realitas yang begitu kejam.

    Dan akirnya Ku hanya mampu membiarkan  bayangmu berlabu bersama kenangan di penghujung senja ditepian dermaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun