Mohon tunggu...
Yohanes Natonis.
Yohanes Natonis. Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka sastra Menulis adalah salah satu wadah dimana kita akan tetap dikenang walau raga tak lagi berjiwa.

Selanjutnya

Tutup

Music

Refleksi Kritis mengenai Lagu "Bento" bagi Generasi Zaman Ini

7 Juli 2022   14:48 Diperbarui: 7 Juli 2022   14:56 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Setelah bergeser ke beberapa dekade dan mulai muncul berbagai macam aliran dan gender musik yang baru, rupanya lagu Bento pun mengalami perubahan.

Perubahan yang dapat kita katakan sebagai kemerosotan dalam memaknai arti dari lagu tersebut.

Baru - baru ini lagu Bento telah di mix atau di campurkan dengan musik remix yang biasa digunakan pada saat pesta-pesta.

Bahkan yang lebih disayangkan lagi  ada segelintir orang yang membuat gerakan yang sangat tidak pantas dengan mengunakan lagu Bento yang telah di Mix.

lagu diciptakan sebagai kritikan atau bentuk penyampaian aspirasi kepada pemerintah malah digunakan sebagai ajang memamerkan anggota tubuh melalui gerak yang sangat tidak pantas.

Yang lebih mirisnya lagi  gerakan tersebuf bukan hanya dilakukan oleh anak-anak melainkan oleh oleh orang muda dan orang tua yang tidak pantas lagi itu melakukan hal tersebut.

Akan sangat disayangkan jika kita hanya memaknai sebuah lagu untuk kesenangan dan hiburan semata tanpa melihat lebih dalam makna yang terkandung dari setiap lirik dalam lagu tersebut.

Semoga saja generasi muda di zaman ini bisa lebih sadar dalam memaknai lagu - lagu yang beredar saat ini,bukan dari sisi enaknya saja atau kesenangan semata melainkan dari segi arti dan maknanya juga.

Kupang, 7 Juli 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun