Mohon tunggu...
Yohanes Natonis.
Yohanes Natonis. Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka sastra Menulis adalah salah satu wadah dimana kita akan tetap dikenang walau raga tak lagi berjiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Segelas Kopi dan Kenangan

2 Juni 2022   21:48 Diperbarui: 2 Juni 2022   22:34 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber gambar dokumen pribadi)

Segelas kopi hangat diseruput perlahan,ditemani sang mentari yang perlahan mulai memudar.

Diiringi nyanyian angin dan desiran ombak yang menghantam karang menciptakan nada yang harmoni dan syahdu.

Perlahan tapi pasti sang Surya mulai terhanyut ke tepian barat, ditemani warna jingga yang menghiasi angkasa.

  Kembali kuteguk segelas kopi ditepian pantai sambil membayangkan kenangan yang pernah kita lalui bersama.

kenangan yang mungkin tak semanis kopi sore ini, Namum pahitnya masih membekas sampai saat ini.

 Masih di tempat yang sama dengan perasaan yang berbeda. Tak ada lagi canda dan tawa, yang tersisah hanyalah seonggok kenangan yang dibalut kesunyian dan kesendirian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun