Mohon tunggu...
yohanes muryadi
yohanes muryadi Mohon Tunggu... -

saya lahir di klaten 27 Desember 47. saya pensiunan kepala SMA di Cirebon. Saya banyak tinggal di yogyakarta. Saya ingin fokus menulis. Kompasiana salah satu wahananya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Segelas Susu

19 Februari 2010   06:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:51 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita ini telah  ditulis di banyak buku.  Intinya sbb:

Suatu hari seorang bocah sedang berjualan dari rumah ke rumah demi beaya sekolahnya. Ia merasa haus dan lapar, tapi tak ada uang cukup. Anak itu memutuskan untuk minta makanan dari rumah terdekat. Ketika seorang gadis sebaya membukakan pintu, ia kehilangan keberaniannya. Akhirnya ia hanya minta segelas air putih.

Gadis yang empunya rumah berpikir, "Anak ini pucat, pasti ia sangat lapar". Lalu ia memberinya segelas besar susu.

Bocah itu meminumnya. Badannya jadi segar, lalu ia bertanya," Berapa saya berhutang pada Anda?"

"Kamu tidak berhutang apa pun kepada saya," jawabnya. "Ibuku mengajarkan tidak menerima bayaran apapun untuk perbuatan baik yang kami lakukan".

Bocah itu menjawab,"Kalo begitu, saya hanya mengucapkan terima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam".

Saat Howard Kelly - bocah  kecil yang miskin itu - meninggalkan rumah tersebut, selain badannya menjadi segar, ia juga merasakan bahwa Tuhan Maha Baik. Padahal sebelumnya ia hampir putus asa.

Tahun demi tahun berlalu.

Pada suatu hari- gadis pemberi susu itu - yang sekarang telah menjadi seorang ibu - sakit parah. Dokter yang manangani merasa tak mampu. Demi keselamatannya ia dikirim ke seorang dokter spesialis. Dokter spesialis dipanggil untuk konsultasi. Ketika ia mendengar nama kota tempat asal si pasien, ia segera menuju ke kamar pasien itu. Ia langsung mengenali dan memutuskan melakukan yang terbaik. Setelah melewati perjuangan panjang, peperangan pun dimenangkan.

Kemudian Dokter spesialis itu ditemui oleh pihak administrasi rumah sakit untuk menandatangani kuitansi tagihan yang harus dibayar pasien. Dokter spesialis  itu menuliskan sesuatu pada kuitansi  lalu dikirim ke pasien.

Wanita tersebut takut membukanya, karena ia merasa tak mungkin melunasinya seketika. Ia tak punya uang cukup. Namun akhirnya ia menguatkan hatinya. Ia membuka amplop kuitansi itu. Sebuah tulisan di kuitansi itu membuatnya mlongo. Ia membaca tulisan tangan di sana : TELAH DIBAYAR LUNAS DENGAN SEGELAS SUSU.

Tertanda : Dokter Howard Kelly       (bocah miskin yang kepadanya IBU memberi segelas susu)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun