Mohon tunggu...
Yohanes Manhitu
Yohanes Manhitu Mohon Tunggu... Penulis - Murid abadi: penulis dan penerjemah

Saya adalah seorang penulis dan penerjemah dari Timor Barat (NTT) yang berdomisili di Yogyakarta. Bidang yang saya geluti adalah bahasa, sastra, sejarah, dan sosial budaya. Saya menulis dalam bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Resmi (Timor-Leste), Melayu Kupang, Inggris, Prancis, Spanyol, Portugis, dan Esperanto. Silakan kunjungi blog khusus untuk karya tulis saya di http://ymanhitu-works.blogspot.com dan blog serba-serbi multibahasa saya di http://ymanhitu.blogspot.com. Salam,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sekilas tentang Buku Percakapan Tanpa Bahasa Belanda

8 Agustus 2020   03:20 Diperbarui: 8 Agustus 2020   03:27 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi pribadi penulis

Buku saya Multlingva Frazlibro (Rotterdam, Belanda: Universala Esperanto-Asocio [UEA], 2009) adalah sebuah buku percakapan 9 bahasa (Esperanto, Indonesia, Dawan, Tetun Nasional, Melayu Kupang, Inggris, Prancis, Spanyol, Portugis) dengan bahasa Esperanto sebagai bahasa pangantar. Buku ini disusun secara tematis dan dilengkapi dengan sejumlah lampiran.

Sayang, walaupun diterbitkan oleh Asosiasi Esperanto Sedunia di Rotterdam, Negeri Belanda, buku ini tidak mencakup bahasa Belanda. 

Alasannya adalah pada saat itu, ketika buku itu lagi disusun, saya belum sempat belajar bahasa Belanda, apalagi sanggup menyusun ratusan kalimat percakapan tematis.

Suatu ketika, seorang Esperantis dari Eropa yang telah menggunakan buku tersebut berkunjung ke Yogyakarta, setelah mengunjungi Salatiga, tempat lahirnya. 

Tatkala kami berjumpa, ia bertanya langsung kepada saya dalam bahasa Esperanto mengapa bahasa Belanda tidak tercantum di buku itu, padahal bahasa itu pernah digunakan di Hindia Belanda selama 350 tahun, dan cukup banyak kosakata serapan dari bahasa Belanda dalam bahasa Indonesia. 

Dengan tersenyum, saya cuma bilang bahwa tak mungkin saya mencantumkan bahasa yang belum sempat dipelajari cukup mendalam, apalagi dalam sebuah buku percakapan. Lalu, kami terlibat dalam obrolan asyik tentang politik kebahasaan Hindia Belanda dan Indonesia merdeka.

Semoga suatu saat nanti (karena belum bisa sekarang!), setelah saya sudah mahir menggunakan bahasa Belanda, bahasa itu boleh juga ditambahkan.

Catatan: Buku percakapan Multlingva Frazlibro ini sudah dikoleksi oleh Le Centre culturel esperanto de Toulouse (Pusat Kebudayaan Esperanto Toulouse), Prancis; perpustakaan Esperanto di Aalen, Jerman; perpustakaan UEA di Rotterdam, Belanda; perpustakaan Kota Yogyakarta, dll.

(Babadan Asri, DIY, 10 Juli 2020, pada masa karantina mandiri)

Oleh: Yohanes Manhitu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun