Mohon tunggu...
Yohanes Manhitu
Yohanes Manhitu Mohon Tunggu... Penulis - Murid abadi: penulis dan penerjemah

Saya adalah seorang penulis dan penerjemah dari Timor Barat (NTT) yang berdomisili di Yogyakarta. Bidang yang saya geluti adalah bahasa, sastra, sejarah, dan sosial budaya. Saya menulis dalam bahasa Indonesia, Dawan, Tetun Resmi (Timor-Leste), Melayu Kupang, Inggris, Prancis, Spanyol, Portugis, dan Esperanto. Silakan kunjungi blog khusus untuk karya tulis saya di http://ymanhitu-works.blogspot.com dan blog serba-serbi multibahasa saya di http://ymanhitu.blogspot.com. Salam,

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Selalu Memanggilku*

26 Juli 2020   06:14 Diperbarui: 29 Juli 2020   09:32 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan: https://www.artmajeur.com

Penulis & penerjemah: Yohanes Manhitu

Banyak kali kurasa letih dan sungguh lemah
'tuk menyahut suara puisi yang timbul riuh
laksana gelombang keras yang menerpa,
memaksaku menuangkan setiap kata.

Kadang kala puisi timbul dari mimpi yang indah,
dari suara hujan yang menimbulkan kegaduhan hebat,
dari sosok perempuan elok yang berjalan berpayung,
dari sungai panjang yang penuh dengan sampah.

Suatu kali kuabaikan keindahan tertentu,
puisi segera mendaulat kedua mataku
'tuk lekas menatap. Kupikir dan merasa,
dan baris-baris baru 'kan lahir bagi dunia.

--------------------------------------
*) Puisi Indonesia ini saya terjemahkan dari puisi saya sendiri dalam bahasa Tetun dan terbit di buku LIRIK SANTALUM: Kumpulan Puisi Dawan dan Tetun dengan Terjemahan Indonesia (Yogyakarta: Diandra Kreatif, Mei 2019; hlm. 178-179). Versi Tetunnya, Poezia Bolu Ha'u Nafatin, telah terbit di Jornal Semanal Matadalan di Dili, Timor-Leste (Edisi 21, 18-24 November 2013), dan juga telah dikutip di halaman 34 buku Tetum, A Language For Everyone (Yohanes Manhitu; New York: Mondial, 2016).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun