Globalisasi dan modernisasi merupakan tantangan yang cukup berat bagi Kraton Jogja untuk melestarikan dan menjaga eksistensi tradisi lokal. Sultan Hamengku Buwono X menilai bahwa tradisi dan modernisasi perlu berjalan beriringan tanpa saling menghancurkan. Kraton Jogja tidak bisa selamanya menutup diri dari globalisasi dan modernisasi.
Adaptasi merupakan upaya yang perlu dilakukan untuk tetap mempertahankan tradisi lokal, namun sekaligus dapat mengenalkannya kepada generasi muda yang akrab dengan teknologi. Hal inilah yang menjadi latar belakang tranformasi digital yang terjadi di Kraton.Â
Dalam upaya melakukan transformasi, Kraton melakukan berbagai inovasi. Salah satu inovasi Kraton yang dilakukan adalah penggunaan media digital. Â Beberapa platform digital yang dimiliki oleh Kraton yaitu website, instagram, youtube, twitter, dan facebook.
Platform digital yang pertama kali dikenalkan oleh Kraton adalah website dengan alamat www.kratonjogja.id. Website tersebut secara resmi diluncurkan pada tanggal 7 Maret 2017 oleh Sultan Hamengku Buowno X. Website ini merupakan suatu inovasi yang menjadi penanda 'zaman baru' bagi Kraton Jogja.
Awalnya website ini hanya berisi dokumentasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi di Kraton saja. Akan tetapi, website ini mengalami perkembangan yang cukup pesat setelah diresmikannya divisi yang secara khusus mendokumentasikan kegiatan Kraton yaitu Tepas Tandha Yekti. Saat ini, website kratonjogja.id sudah sangat berkembang. Berbagai informasi terbaru mengenai Kraton Jogja dapat diakses melalui situs tersebut.
Selain melalui platform website, Kraton Jogja juga berusaha menyajikan informasi melalui media sosial. Saat ini, Kraton Jogja memiliki empat media sosial utama yaitu facebook, twitter, instagram, dan youtube.
Media sosial ini digunakan Kraton Jogja sebagai sarana untuk mengenalkan berbagai tradisi lokal dan juga kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung di Kraton Jogja. Selain itu, Kraton Jogja juga menggunakan media sosial untuk berkomunikasi secara langsung dengan masyarakat. Masyarakat dapat bertanya secara langsung pada kraton misalnya dengan menggunakan tagar #tanyakraton.
Instagram dan youtube merupakan dua platform yang secara aktif digunakan Kraton Jogja. Akun instagram @kratonjogja sudah diikuti 255.000 akun, dan telah memposting sebanyak 967 postingan. Kita dapat mencermati hal menarik dari caption yang ditulis dalam setiap postingan.Â
Kraton Jogja selalu menggunakan bahasa Indonesia dan juga bahasa Inggris. Tentu saja, penggunaan kedua bahasa ini bertujuan untuk memudahkan generasi muda dan juga wisatawan asing dalam memahami maksud dari postingan tersebut.Â
Sedangkan, akun youtube Kraton Jogja sudah diikuti oleh 115.000 subscriber. Konten-konten yang diunggah di youtube sebagian besar merupakan dokumentasi kegiatan di Kraton Jogja. Meskipun demikian, kegiatan-kegiatan tersebut dikemas dengan sangat menarik. Tak jarang, model-model konten kekinian seperti QnA, Vlog, dan bahkan film pendek juga berusaha dihadirkan di youtube Kraton Jogja.
Upaya Kraton jogja untuk menggunakan website dan media sosial merupakan sebuah inovasi yang menjadi hal baru bagi masyarakat Jogja. Upaya tranformasi digital Kraton Jogja ini akan penulis analisis menggunakan perspektif teori difusi inovasi. Teori ini dikemukakan oleh Everett M Rogers.