Dalam laga itu, jelas Jerman jauh lebih diunggulkan atas Korea Selatan karena sejumlah pemain yang mereka miliki.
Namun siapa yang sangka? Jerman justru dipaksa berlutut oleh Korea Selatan yang telah dipastikan gagal melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2018.
Korea Selatan yang sudah tak punya harapan untuk melanjutkan kiprah mereka di Piala Dunia kala itu nyatanya masih membuktikan jika mereka datang bukan sebagai penghibur tapi juga membuktikan mereka layak berada di ajang Piala Dunia.
Ya, Korea Selatan menang dengan skor dua gol tanpa balas dan membuat Jerman juga tersingkir sekaligus menempati juru kunci Piala Dunia 2018 di Grup F.
Hasil ini pun menggemparkan dunia, terlebih saat Shin Tae-yong resmi menjadi pelatih Timnas Indonesia.
BACA JUGA: Abaikan Juventus, Di Maria Pilih Jadi Pengkhianat ke Barcelona?
BACA JUGA: Banyak Tuntutan, 3 Klub Liga Primer Inggris Ogah Datangkan Dybala
Saya masih ingat dengan jelas, sekitar setengah tahun Timnas Indonesia dibesut oleh ayah dua orang anak itu, ia mengatakan jika para pemain Timnas 'Terlalu Baik' dan juga 'Sangat Lemah' saat berduel fisik dengan lawan.
Hal itulah yang menurutnya jadi faktor utama mengapa Skuat Garuda sulit berkembang.
Ucapan dari Shin Tae-yong pun bukan tanpa alasan dan bagi kita yang mengerti sepak bola dan paham situasi Timnas Indonesia pun pasti setuju.
Jika pemain kita ada yang melakukan kontak fisik dengan pemain lawan, lalu pemain lawan itu tersungkur, sebagian besar di antara pemain kita langsung berhenti melakukan serangan untuk memberikan kesempatan bagi pemain lawan untuk mendapat perawatan, padahal wasit tidak menghentikan pertandingan.
Sebaliknya, saat pemain kita mendapat sentuhan fisik sedikit saja, kita sudah langsung terkapar sehingga membuat mental dan ritme permainan menjadi hilang.