Mohon tunggu...
Yohanes Ishak
Yohanes Ishak Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Olahraga, Hiburan, dan lain-lain

1 Korintus 10:13 || Jika ingin bekerjasama atau menulis ulang konten yang saya buat, silahkan hubungi email: Yohanes.Ishak92@gmail.com ||

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(Cerita Bersambung) Air Susu Dibalas dengan Air Teh (Part 2)

2 Agustus 2021   19:05 Diperbarui: 2 Agustus 2021   19:07 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto air susu dan air teh (Foto: Dokumen Pribadi).

Dengan penuh keyakinan sambil berdoa dalam hati, Darren pergi dengan rasa was-was saat bertemu dengan satpam di depan gerbang.

Ia pun teringat dengan ucapan dari Pak Martin yang mengatakan tinggal menunjukkan gantungan kunci beruang serta mengatakan dirinya adalah keponakan dari Pak Josep.

"Selamat siang mas, ada perlu apa dan mau bertemu siapa? Tanya satpam tersebut.

BACA JUGA: Cerita Bersambung: Air Susu Dibalas dengan Air Teh (1)

BACA JUGA: Kehidupan yang Sempurna Itu Datang dari...

"Ini pak, saya mau bertemu dengan Pak Josep, saya adalah keponakannya, nama saya Darren," ucap Darren sambil memperlihatkan gantungan kunci tersebut.

Setelah melihat gantungan kunci itu, satpam tersebut langsung dengan ramah menyambut Darren kemudian mengantarkannya ke resepsionis.

"Ibu Wati, ini ada keponakan dari Pak Josep, namanya Darren. Mungkin bisa dibantukan keperluannya," jelas si satpam.

Setelah melihat gantungan kunci beruang yang dipegang oleh Darren, resepsionis itu langsung membawa Darren ke lift dan mengantarkannya ke lantai 20, tempat Pak Josep bekerja.

"Nah Darren, kamu bisa tunggu di sofa ini sebentar, Pak Josep sedang makan tak lama lagi beliau akan naik. Mau diambilkan minum apa?" tanya resepsionis tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun