Gareth Bale secara mengejutkan dilaporkan musim depan ingin kembali ke klub induknya, Real Madrid.
Saat ini, pemain ber-KTP Wales itu tengah dipinjamkan ke klub Liga Inggris yang juga mantan timnya, Tottenham Hotspur.
Pamor Bale kini jelas kian meredup setelah beberapa musim terakhir tak menunjukkan tajinya, termasuk saat bermain untuk Spurs.
Tak heran, pelatih Tottenham, Jose Mourinho juga jarang memainkannya lantaran pemain yang pernah perkuat Southampton ini tak memberikan kontribusi yang maksimal.
Berdasarkan data dari Transfermarkt, di musim 2020-21 ini saja, Gareth Bale baru dimainkan sebanyak 25 kali dan hanya tampil sebagai starter sebanyak tujuh kali di seluruh kompetisi.
Dari 25 pertandingan itu, Bale mampu mengemas 10 gol dan 3 assists, namun semua ini jelas tak cukup menjadi jaminan jika dirinya bakal mendapat tempat andai kembali ke Real Madrid.
Terlebih, sejak Los Blancos ditangani oleh Zinedine Zidane di periode keduanya ini, pria berkepala plontos itu telah berulang kali mengatakan jika Bale bukan bagian dari rencananya.
![Zinedine Zidane, Pelatih Real Madrid (Foto: Marca).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/03/26/zinedine-zidane-pelatih-real-madrid-foto-marca-605d24c9d541df7eec012383.jpg?t=o&v=770)
Kenapa saya katakan blunder besar jika Gareth Bale kembali ke Real Madrid? Itu didasari dari ucapan Zidane yang memang tidak ingin memainkannya.
Lihat saja sebelum ke Tottenham, pemberitaan tentang Gareth Bale lebih banyak berulah saat dirinya berada di bangku cadangan ketimbang di lapangan.
Sedangkan bersama tim London Putih, meski jarang dimainkan oleh Jose Mourinho namun setidaknya Bale masih mendapat kesempatan untuk tampil.