Pengenalan konsep bangun ruang pada anak-anak merupakan bagian integral dari pendidikan dasaryang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir spasial dan logika matematis. Manfaatyang dihasilkan berupa kreativitas anak-anak mengenai konsep-konsep abstrak yang dapat digunakan
untuk memecahkan masalah, terlebih di kehidupan nyata dengan menggunakan teori yang didapat
serta praktik yang dilaksanankan. Seperti apa bentuk pemecahan masalah seperti ini di kehidupan
nyata? Salah satu contohnya ialah kegiatan mendaur ulang, dimana anak-anak menemukan benda
apapun yang tidak terpakai menjadi suatu hasil karya yang bermanfaat berdasarkan kreativitas
masing-masing. Kegiatan ini tidak hanya mendukung sisi kreatif, melainkan juga sistem berkelanjutan
untuk kehidupan berikutnya.
SD Negeri 09 Simpang Dua, Kecamatan Simpang Dua, Kabupaten Ketapang, pada tanggal 6-7 Januari
2025, terlihat dalam gambar anak-anak SD yang terdiri dari kelas 4,5, dan 6 yang menjadai peserta
kegiatan mendaur ulang dengan membuat celengan. Kemampuan spasial, logika, dan kreativitas
dibentuk dari cara mereka membuat bentuk, ukuran, warna, dan motif yang tersedia. Hal ini dapat
membuat minat anak-anak untuk rajin menabung dan mendaur ulang sampah disekitarnya.
Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari. Hari pertama difokuskan pada sosialisasi konsep bangun ruang
melalui penyampaian materi interaktif menggunakan media visual seperti gambar dan model tiga
dimensi mengenai bentuk, sifat, dan transformasi bangun ruang. Pada hari kedua, siswa diajak untuk
mempraktikkan pemahaman mereka melalui workshop pembuatan celengan dari barang bekas.
Setiap siswa diberikan bahan seperti botol plastik, kardus, dan kertas bekas, serta alat bantu seperti
gunting dan lem.
Pada saat kegiatan berlangsung menunjukkan siswa mampu mengenali dan mengidentifikasi berbagai
bentuk geometri seperti kubus, balok, prisma, dan tabung dan sudah mampu menjelaskan
perbedaannya dengan menggunakan contoh di sekitar mereka. Anak-anak juga berhasil membuat
berbagai model celengan dengan mengombinasikan bentuk-bentuk bangun ruang, salah satunya
prisma segitiga dengan tambahan elemen dekoratif dari kardus. Hal ini efektif bagi mereka untuk
memahami bagaimana konsep daur ulang tersebut.
Secara keseluruhan, selain manfaat dari segi kreativitas dan lingkungan, kegiatan ini juga mendukung
kemampuan bersosialisasi terhadap anak-anak lainnya, seperti saling berbagi ide dan mengemukakan
pendapat masing-masing terhadap hasil yang mau dituju. Kegiatan ini diharapkan dapat diterapkan di
sekolah lainnya berbasis kombinasi pembelajaran teori dan praktik untuk menunjukkan potensi
kreativitas anak-anak dan kesadaran lingkunganÂ
oleh: Andreas Sidik Pamungkas Widodo
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI