Di sebuah desa kecil di pedalaman Jawa, terdapat sebuah rumah kosong yang ditinggalkan di pinggir desa. Konon, rumah itu dulunya adalah tempat tinggal seorang perempuan tua yang dianggap sebagai dukun oleh penduduk desa. Namun, suatu malam, perempuan itu menghilang tanpa jejak, meninggalkan rumahnya terbengkalai dan dikelilingi oleh aura misterius.Setiap malam, penduduk desa sering kali mendengar suara-suara aneh datang dari rumah kosong itu. Suara tangisan, suara langkah kaki, dan terkadang suara bisikan-bisikan yang tak terdengar jelas. Hal itu membuat rumah itu dianggap sebagai tempat yang terkutuk, dihindari oleh siapapun.
Salah seorang pemuda desa, Adi, sangat penasaran dengan rumah itu. Dia tidak percaya pada cerita-cerita misterius yang mengelilingi rumah itu dan memutuskan untuk menjelajahinya sendirian. Dengan berani, Adi memasuki rumah itu pada malam yang gelap gulita.
Di dalam rumah yang gelap, Adi merasakan suasana yang teramat mencekam. Suara-suara aneh terus menghantui langkahnya. Namun, dia tetap melanjutkan perjalanannya dengan hati yang teguh.
Saat dia mencapai ruangan utama, dia melihat sesosok bayangan perempuan tua yang duduk di tengah ruangan dengan wajahnya yang pucat dan mata yang memancarkan cahaya merah samar.
"Siapa kamu?" tanya Adi dengan gemetar.
Perempuan tua itu tidak menjawab. Namun, dia menatap Adi dengan pandangan yang menusuk jiwa.
Adi terdiam, tidak berani bergerak. Namun, sebelum dia bisa melanjutkan pembicaraan, perempuan tua itu tiba-tiba menghilang, meninggalkan Adi sendirian dalam kegelapan yang menyeramkan.
Tiba-tiba, Adi mendengar suara langkah kaki dari belakangnya. Dia menoleh dan melihat bayangan perempuan tua itu berdiri di ambang pintu, dengan senyuman misterius di wajahnya.
"Kenapa kamu di sini?" tanya Adi dengan suara yang gemetar.
Bayangan perempuan tua itu hanya tersenyum dan mengangguk, seolah-olah mengerti sesuatu yang tidak bisa dimengerti oleh Adi.
Ketika Adi mencoba mendekati, bayangan itu tiba-tiba menghilang, meninggalkan Adi terdampar dalam ketakutan yang melumpuhkan.