Mohon tunggu...
Yohanes Dwi Prastyo
Yohanes Dwi Prastyo Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UPN "V" Yogyakarta like photography, music and traveling 153090306

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ajang New 7 wonder Penuh dengan Kepentingan

6 November 2011   05:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:00 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Terkait beberapa waktu lalu kasus pencurian pulsa oleh operator dan content provider yang sangat merugikan serta mengecewakan masyarakat. Apakah masyarakat Indonesia masih percaya untuk memvoting dan memberikan dukungan terhadap pulau komodo dalam ajang new7wonders of nature? Melihat antusias dan berbagai dukungan dari masyarakat indonesia sepertinya kasus pencurian pulsa tidak lagi mempengaruhi perilaku masyarakat dalam mendukung pulau komodo untuk menjadi salah satu keajaiban dunia. Lebih lagi dukungan dari Presiden SBY dan Ibu Any Yudhoyono serta jajarannya serta ditunjuknya mantan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla sebagi duta pulau komodo oleh Pendukung Pemenangan Komodo (P2K).

Selasa, 11 Oktober 2011, Duta Komodo, HM Jusuf Kalla membuat terobosan mengejutkan. Layanan dukungan pada komodo melalu SMS ke nomor 9818 yang semula dikenai biaya Rp. 1000 mulai tanggal 15 Oktober akan digratiskan. Menurut JK, layanan tersebut bisa digratiskan lantaran biaya SMS akan dibayar pihak sponsor. Diharapkan dengan adanya layanan SMS gratis tersebut seluruh masyarakat Indonesia dapat mengirim dukungan sehingga Pulau Komodo masuk ke dalam daftar tujuh keajaiban baru dunia. Bahkan hingga tanggal 15 Oktober kemarin Telkomsel mengirimkan SMS pemberitahuan adanya layanan SMS gratis untuk mendukung Komodo ke nomor 9818. Selain Telkomsel, provider lain yang menggratiskan biaya SMS ini adalah Telkom Flexi, Indosat dan XL. Hal tersebut merupakan terobosan operator dalam rangka mendukung aksi voting terhadap pulau Komodo atau malah seperti terlihat jalan pintas bagi beberapa operator untuk meningkatkan kembali kepercayaan publik serta memperbaiki citra operator setelah melihat beberapa kasus pencurian pulsa beberapa waktulalu.

Terpilihnya HM Jusuf Kalla sebagai duta Komodo juga menjadi pertanyaan besar. Apakah yang melatar belakangi JK menjadi duta Pulau Komodo? Jika melihat track record JK, beliau merupakan seorang pengusaha bukanlah seseorang yang lahir dari latar belakang budayawan ataupun pariwisata. Jika kita lihat lebih dalam lagi adakah hubungan seorang pengusaha dengan sesuatu hal yang berhubungan dengan kepariwisataan dan kebudayaan. Ataukah ada kepentingan beliau dalam aksi medukung pulau Komodo ini. Setelah diangkatnya beliau menjadi duta komodo, akhirnya mantan presiden Indonesia ini mendapat sponsor utk membiayai biaya voting namun siapa dibalik sponsor tersebut tidak dipublikasikan oleh beliau.

Ajang pemilihan 7 keajaiban dunia ini cukup unik. Karena seluruh warga didunia bisa ikut ambil bagian mendukung negaranya agar bisa terpilih menjadi salah satu 7 keajaiban dunia. Berlandaskan azaz demokrasi masyarakat global. apakah ini sudah cukup kuat untuk menjadi alasan dan membentuk suatu perpektif global bahwa keajaiban dunia bisa dilakukan dan dipilih hanya berlandaskan pilihan popular. Standarisasi kriteria dan klasifikasi sebuah tempat atau objek untuk menjadi keajaiban duniapun tidak jelas bagaimana penilaian tersebut dilaksanakan. Serta apakah yang melatar belakangi didakannya pemilihan sistem voting?

Dalam website resmi panitia new seven wonders di www.new7wonders.compun tidak menjelaskan serta merta apa batasan untuk terpilihnya serta kriteria suatu objek menjadi keajaiban dunia. Di dalam web tersebut hanya mensuggest bahwa masyarakat harus memvoting dan mendukung dengan memilih 7 dari 28 finalis yang telah lolos di babak penyisihan ke 3 dari penyaringan sebelumnya yang dilakukan new7wonders, kemudian nantinya akan diakumulasikan pada tanggal 11 november 2011.

Pada beberapa waktu lalu yaitu sekitar februari 2011 terjadi polemik antara offical resmi new7wonders dengan Pemerintah Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Indonsia, yaitu dari pihak official new7wonders memutuskan hubungan kerjasama antara Pemerintah Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Indonesia karena Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tidak mau menjadi partner resmi New7wonder juga karena Pemerintah tidak mau menjadi tuan rumah penyelenggara pada saat pengumuman pemenang pada tanggal 11 november 2011, Akhirnya untuk menunjukkan niat baik, New7Wonders mengusulkan tiga solusi yang mungkin bisa untuk mengatasi masalah Host Resmi New7Wonders yang akan memastikan hal itu dapat beroperasi secara legal dengan aman di Indonesia:

Solusi 1: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata menegaskan sekarang dapat menghormati janjinya untuk Host Resmi.Dalam pernyataan publik, Menteri menegaskan kembali bahwa Kementerian selalu siap dan mampu untuk mendanai sejumlah tertentu terhadap Host Resmi New7Wonders.Jika hal ini terjadi, maka New7Wonders telah menemukan solusi.

Solusi 2: Departemen lain, atau departemen pemerintah pusat, mengambil alih kepememimpinan.Jika memutuskan bahwa, mengingat kepentingan nasional ini, lain Kementerian atau departemen pemerintah pusat dikoordinasikan harus mengambil alih Host New7Wonders Resmi, maka New7Wonders siap untuk bekerja dengan struktur baru.

Solusi 3: Sebuah kelompok sektor swasta, atau kelompok sektor swasta / publik, mengambil alih kepemimpinan.Jika sebuah organisasi, yang citra dan reputasi Indonesia adalah penting, menawarkan untuk mengambil ini selama Host New7Wonders Resmi, maka New7Wonders siap untuk bekerja dengan struktur baru.

Ketika melihat hal ini mungkin kita bertanya – tanya mengapa Dinas Pemerintahan tidak mau bekerjasama dan menjadi tuan rumah penyelenggara. kadang kala merupakan hal yang miris ketika melihat suatu langkah yang besar tetapi batal dilaksanakan. Seperti bentuk kerjasama dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan yang buruk dan banyak dipenuhi oleh kepentingan kelompok. Namun bukan hanya mementingkan kepentingan umum negara saja sebagai host pendukung di Indonsia. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan melihat dari sisi lain akan ajang yang diselenggarakan new7wonder. Sepertinya cukup jelas bahwa New7Wonders hanyalah eksploitasi terhadap rasa nasionalisme. Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah penduduk yang besar dan mayoritas memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Wajar jika kini kita semua menjadi incaran mereka. Terlihat mereka seperti sangat berat hati jika harus memindahkan lokasi acara puncak ke luar Indonesia, sampai-sampai harus memberi ancaman untuk mendiskualifikasi Pulau Komodo.

Pertanyaannya, mengapa pemerintah sejak beberapa tahun yang lalu membuat promosi besar-besaran untuk memilih Pulau Komodo sebagai New Wonders of the World of Nature? Pemerintah sepertinya sudah menyadari kalau semua ini hanyalah akal-akalan belaka. Namun mereka tetap melakukannya karena melihat potensi peningkatan wisatawan ke Indonesia.

Hal yang pemerintah lakukan lebih banyak menguntungkan New7Wonders daripada menguntungkan pariwisata di Pulau Komodo. Dengan mempromosikan Pulau Komodo dalam New7Wonders, pemerintah sadar maupun tidak sadar telah memberikan ‘mandat’ kepada New7Wonders, seakan-akan mereka adalah lembaga yang memiliki hak untuk menobatkan suatu tempat sebagai keajaiban dunia.

Model ‘bisnis’ New7Wonders adalah mengeksploitasi rasa nasionalisme untuk keuntungan mereka. Dengan melakukan ancaman untuk mendiskualifikasi Pulau Komodo, rasanya kini mereka yang harus berhadapan dengan rasa nasionalisme bangsa Indonesia.

UNESCO yang merupakan lembaga internasional tidak ambil bagian ataupun mendukung penyelenggaraan ajang tersebut. UNESCO menegaskan bahwa tidak ada hubungan apapun antara program Warisan Dunia UNESCO, yang bertujuan untuk melindungi warisan dunia, dan kampanye saat ini tentang " 7 Keajaiban Dunia Baru".

Kampanye ini diluncurkan pada tahun 2000 sebagai inisiatif pribadi oleh Bernard Weber, gagasan untuk mendorong warga di seluruh dunia untuk memilih tujuh keajaiban dunia baru dengan suara rakyat. Meskipun UNESCO diundang untuk mendukung proyek ini pada beberapa kesempatan, Organisasi memutuskan untuk tidak berkolaborasi dengan Mr Weber selaku ketua dan founding of new7wonders .

Tujuan UNESCO adalah untuk membantu negara-negara dalam mengidentifikasi, melindungi dan melestarikan Warisan Dunia. UNESCO menyatakan jika hanya mengakui nilai sentimental atau simbol dari tempat tersebut dan menuliskan pada daftar baru tidaklah cukup. Kriteria ilmiah harus didefinisikan, kualitas calon harus dievaluasi, dan kerangka kerja legislatif dan pengaturan manajemen harus dipertimbangkan. Pihak berwenang yang relevan juga harus menunjukkan komitmen untuk kerangka kerja ini serta pemantauan permanen keadaan konservasi tempat.

Hal ini bisa membawa dampak buruk bagi indonesia dalam jangka panjang dan jangka pendek. Dalam jangka pendek bisa saja pihak official new7wonders mendiskualifikasi pulau komodo sebagai finalis dari new7wonder. Namun akhirnya dari berbagai pertimbangan dan dukungan yang sangat kuat dari masyarakat Indonesia sendiri tanpa melihat kasus yang tengah terjadi antara Pemerintahan. Official New7Wonders tetap menegaskan bahwa pulau Komodo tetap menjadi finalis New7Wonders. Akhirnya host resmi dan pengkampanye Indonesia diambil oleh pihak swasta yaitu Pendukung Pemenangan Komodo (P2K).

Beberapa minggu ini kita semua dihadapkan pada pemasaran yang luarbiasa dan tak henti-henti untuk mendorong kita semua untuk memilihTaman Nasional Komodosebagai pemenang dari New 7 Wonders of Nature. Alasan yang dikemukakan panitia untuk mendorong kita semua untuk ikut memilih adalah alasan ekonomi: jika Taman Nasional Komodo terpilih menjadi pemenang, maka industri pariwisata kita akan meningkat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun