Mohon tunggu...
Yohanes Deven
Yohanes Deven Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

ok

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Salju Abadi yang Mulai Menghilang

22 November 2024   08:06 Diperbarui: 22 November 2024   08:19 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Puncak Jayawijaya, atau yang dikenal sebagai Cartenz Pyramid, merupakan salah satu tempat di kawasan tropis yang memiliki salju abadi. Berada di ketinggian lebih dari 4.800 meter di atas permukaan laut, puncak ini menjadi kebanggaan Papua dan salah satu destinasi unik di dunia.

Pada tahun 2010, tercatat bahwa salju abadi memiliki ketebalan 32 meter. Namun, pada tahun 2015 hingga sekarang, Penelitian menunjukkan bahwa gletser di Puncak Jayawijaya telah mengalami penyusutan yang signifikan selama beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data satelit dan laporan lapangan, setiap tahun gletser mengalami penurunan ketebalan sebesar 5 meter per tahun.

Faktor Penyebab

1. Perubahan Iklim Global

Naiknya suhu global akibat peningkatan gas rumah kaca menjadi faktor utama mencairnya es di Puncak Jayawijaya. Suhu rata-rata di wilayah pegunungan ini terus meningkat, mengakibatkan pencairan gletser yang lebih cepat dari sebelumnya.  

2. Fenomena El Niño

El Niño, yang mempengaruhi pola cuaca di kawasan tropis, telah menyebabkan kekeringan berkepanjangan di Papua. Hal ini mempercepat pengurangan cadangan es di Jayawijaya.  

3. Polusi dan Aktivitas Manusia

Polusi udara dari aktivitas manusia, baik lokal maupun global, dapat memengaruhi tingkat pencairan gletser. Partikel debu dan karbon hitam yang menempel di permukaan es mempercepat penyerapan panas matahari, sehingga mempercepat pencairannya.  

Dampak Positif Pencairan Es

1. Penambahan Sumber Air

Dalam jangka pendek, pencairan gletser dapat menyediakan tambahan sumber air bagi wilayah sekitar.  

2. Kesempatan Penelitian Ilmiah

Fenomena ini memberikan peluang bagi ilmuwan untuk mempelajari dampak perubahan iklim secara langsung dan merumuskan solusi yang relevan.  

Dampak Buruk Pencairan Es

1. Hilangnya Salju Abadi

Jika pencairan terus berlanjut, gletser di Puncak Jayawijaya akan benar-benar hilang, menghapus salah satu ciri khas geografi unik Indonesia.  

2. Perubahan Ekosistem

 Kehilangan es mempengaruhi habitat spesies lokal dan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem di wilayah pegunungan Papua.  

3. Dampak Sosial dan Budaya

Salju di Jayawijaya memiliki nilai spiritual dan budaya bagi masyarakat adat Papua. Hilangnya salju abadi dapat mempengaruhi identitas budaya mereka. 

Pencairan es di Puncak Jayawijaya merupakan tanda nyata dari dampak perubahan iklim yang terjadi di depan mata kita. Ini adalah panggilan untuk bertindak, tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi komunitas global, untuk melindungi salah satu warisan alam paling berharga di dunia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun