Surabaya, 15 Januari 2025 --- Universitas 17 Agustus Surabaya mengadakan sosialisasi inovasi produk berbasis daun kelor di Desa Kembang Belor, Kecamatan Pacet. Kegiatan yang bertujuan meningkatkan pemanfaatan potensi lokal ini bertajuk "Inovasi Produk Pembuatan Cookies Sehat dan Bodyscrub Berbahan Dasar Daun Kelor". Acara dipimpin oleh Rizki Dwi Bakhtiar Surin, S.Psi., M.Psi., Psikolog, sebagai penanggung jawab kegiatan, dengan dukungan penuh dari tim penyelenggara yang terdiri dari Yohanes Christofel dan rekan-rekannya.Â
Kegiatan yang dimulai pukul 15.00 WIB ini berlangsung di RT 01 Dusun Belor, dihadiri oleh 15 peserta yang mencakup Kepala Desa Muktar Efendi, Kepala Dusun, serta sejumlah tokoh masyarakat. Sosialisasi ini bertujuan memperkenalkan inovasi produk berbahan dasar daun kelor sebagai upaya meningkatkan kesehatan dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh tim penyelenggara, yang menjelaskan tujuan kegiatan serta manfaat daun kelor sebagai bahan inovatif. Dijelaskan bahwa daun kelor, yang kaya akan vitamin A, C, kalsium, dan antioksidan, memiliki banyak potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan utama produk kesehatan dan kecantikan. Produk yang diperkenalkan adalah cookies sehat dan bodyscrub alami berbahan dasar daun kelor.
Dalam sesi praktik, peserta dilibatkan langsung dalam proses pembuatan cookies sehat yang menggunakan campuran daun kelor kering, tepung, dan madu. Sedangkan untuk bodyscrub, bahan-bahan seperti daun kelor segar, gula, dan minyak kelapa digunakan untuk membuat produk kecantikan alami yang ramah lingkungan. Sesi ini dirancang agar peserta tidak hanya memahami manfaat daun kelor, tetapi juga mampu mengaplikasikannya secara praktis untuk produksi rumahan.
Pada sesi diskusi interaktif yang menjadi penutup acara, Kepala Desa Muktar Efendi menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. "Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kami. Selain menambah wawasan, kami juga termotivasi untuk memanfaatkan sumber daya lokal seperti daun kelor untuk meningkatkan ekonomi desa," ungkapnya. Sejumlah peserta juga menyampaikan harapan agar pelatihan ini dapat berlanjut, sehingga mereka lebih mahir dalam memproduksi dan memasarkan produk secara mandiri.
Kegiatan ini secara keseluruhan memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Kembang Belor. Selain menambah pengetahuan mengenai potensi daun kelor, kegiatan ini juga membuka peluang baru bagi warga untuk mengembangkan usaha berbasis sumber daya lokal. Universitas 17 Agustus Surabaya berharap program ini dapat menjadi langkah awal bagi pemberdayaan ekonomi desa. Dalam waktu dekat, universitas berencana mengadakan pelatihan lanjutan yang mencakup teknik produksi yang lebih mendalam serta strategi pemasaran produk secara digital dan konvensional.
Melalui program ini, Universitas 17 Agustus Surabaya terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan. Inovasi berbasis daun kelor diharapkan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengelola potensi lokal mereka secara maksimal.
Yohanes Christofel (NIM 1112200179) --- Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik --- Prodi Administrasi Negara
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI