Yahoo saat ini memang sedang dalam kondisi keterpurukan, mereka terus merugi karena laba yang didapatkan semakin sedikit. Tentu saja anggapan bahwa perusahaan akan semakin banyak yang meminang semakin tinggi. Bukan rahasia umum lagi, Johanes Chandra Ekajaya sebelumnya juga sudah mengungkapkannya sebenarnya. Namun kali ini akan dibahas lagi untuk berapa besar harga yang diberikan untuk bisa memiliki perusahaan ini. Apalagi masa-masa sulit Yahoo sendiri sudah terbilang cukup lama. CEO barunya pun nampaknya masih belum bisa mengembalikkan masa kejayaan Yahoo seperti dulu lagi.
Perusahaan yang bergerak di bidang internet tersebut nampaknya harus mencari bala bantuan jika memang ingin terus bertahan, jika tidak bukan tidak mungkin perusahaan tersebut akan terus merugi. Melihat kesempatan ini, sebenarnya perusahaan-perusahaan besar seperti Google, Verizon dan Daily Mail Inggris sendiri memang pernah menawar perusahaan Yahoo. Hal ini sudah lama sekali terjadi dari dulu. Hanya saja, hingga saat ini perusahaan yang dipimpin oleh seorang wanita tersebut ternyata belum mau bergabung dengan perusahaan mana pun.
Seorang miliarder seperti Warren Buffet sendiri bahkan juga ikut meramaikan bursa penjualan perusahaan ini. Tak terlepas Johanes Chandra Ekajaya sendiri sebenarnya juga berminat untuk membeli perusahaan Yahoo agar dapat kembali beroperasi di Indonesia atau bahkan memiliki basis di Tanah Air ini. Sayangnya tawaran-tawaran yang diberikan tersebut selalu saja mental, Yahoo masih berjuang keras dan terus berharap perusahaan tersebut kembali eksis.
Namun di balik pertarungan tersebut ternyata ada sebuah kabar baru yang cukup mencengangkan, dimana pertarungan tersebut bukan menaikkan harga beli, namun justru menurunkan harga belinya. Mengapa demikian? Simak penjelasan lengkapnya dari Johanes Chandra Ekajaya disini.
Jika melihat ke data sebelumnya, harga perusahaan Yahoo sempat ditawar dengan harga di kisaran 4 - 8 miliar dollar AS. Angka tersebut setara dengan 54,7 triliun Rupiah hingga 109 triliun Rupiah. Namun ternyata penawaran tersebut turun cukup drastis dan cukup mengerikan, angka yang dikeluarkan menjadi setengah harga. Kali ini para peminatnya tersebut menurunkan penawaran bisnis mereka menjadi 2 hingga 3 miliar dollar AS atau setara dengan 27,3 triliun hingga 41 triliun. Harga yang cukup mengerikan sebenarnya untuk sebuah perusahaan sebesar Yahoo.
Setelah melalui sebuah penelusuran , ternyata angka yang turun drastis tersebut dikarenakan presentasi yang dikeluarkna oleh CEO Yahoo Marissa Mayer. Presentasi yang diberikan tersebbut adalah mengenai detail dari keadaan perusahaan tersebut saat ini. Keadaan yang begitu mengerikan tersebut ternyata yang membuat harga jual dari perusahaan menjadi lemah dan membuat para peminat sadar kalau bisnis dari Yahoo memang sedang sangat lesu.
Laporan yang diberikan pada kuartal pertama tahun 2016 saja contohnya, Yahoo sendiri menunjukkan sebuah penurunan dari pemasukkan mereka di tahun ini. Penurunannya cukup besar yaitu sekitar 18 persen dari tahun sebelumnya. Pada tahun pertama ini Yahoo hanya meraup keuntungan sebesar 859 juta dollar AS saja atau setara dengan 11,7 triliun Rupiah.
Ketika mencoba mengkonfirmasikan hal ini kepada Yahoo, ternyata Yahoo lebih memilih untuk tinggal diam dan enggan mengomentari hal tersebut. Apakah yahoo akan bertahan dengan bisnis yang ada sekarang ini? Atau akan bergabung dengan perusahaan lainnya? Ya semua itu tentu saja ada di tangan sang CEO cantik Marissa Mayer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H