Mohon tunggu...
Yohanes Budi Cahyono
Yohanes Budi Cahyono Mohon Tunggu... -

Senang menulis tentang apa saja... Beberapa tulisan pernah dimuat di majalah, proseeding seminar, jurnal internasional, buku, dll. Saya menyukai penggunaan beberapa istilah dalam Bahasa Jawa dalam setiap tulisan untuk mempertegas makna yang saya maksud, termasuk dengan gaya guyonan... ;-)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dulu Mengelu-elukan, Kini “Hilang” Ingatan !

23 Juni 2014   06:31 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:46 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Munir, Sang Pejuang HAM sudah dilupakan orang. Dulu banyak orang mengelu-elukan, sekarang melupakan. Namun sejarah tak mungkin dihapuskan. Karena keberaniannya mengungkap kebenaran, dia harus meregang nyawa sesaat dalam perjalanan ke Universitas Utrecht, Belanda. Kapan dan mengapa Munir dibunuh ? Seingat saya, dulu pernah ada berita (dan ditegaskan lagi oleh Suryo Prabowo beberapa waktu lalu): “Munir meninggal beberapa hari setelah menyampaikan pernyataan tentang hasil pencarian fakta oleh Tim Ad Hoc terkait tragedi 1998. Munir adalah anggota Tim Ad Hoc tersebut. Saat itu Munir menyatakan bahwa Prabowo tidak melanggar HAM dan beliau mempersilahkan pihak-pihak yang menuduh Prabowo untuk mengajukan ke pengadilan beserta buktinya. Munir juga menjelaskan mengenai siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas kasus itu". Namun beberapa hari kemudian (setelah diwawancarai oleh SCTV), Munir meninggal diracun di dalam pesawat”. Ya, itu terjadi 10 tahun lalu, persis juga saat hiruk pikuk PilPres 2004. Mosok sudah lupa ? Pelajaran saat di TK saja masih diingat, kok hal penting begini cepat lupa ya. Tapi lebih mengherankan, sekarang sebagian besar aktifis HAM berbelok “kanan” untuk “mencari muatan” atau “mengisi muatan” atau malah “menjadi muatan” para mereka yang haus kekuasaan. Atau mungkin….takut jadi potensial korban ? (Yang PASTI, kini arwah almarhum Munir bisa "melihat" kenyataan: "dulu bagaimana, sekarang bagaimana !"). Dulu rekan-rekan Munir aktif dan sangat getol mendorong Suciwati, istri almarhum, untuk terus mencari keadilan. Sekarang ? Lupa.... Apakah Pollycarpus benar pelaku pembunuhan Munir ? Juga lupa ya...

Belum genap 3 bulan lho, saat terdengar teriakan lantang: "MELAWAN LUPA" ! Sekarang sudah benar-benar lupa ya ?

# Memang opportunis dan opporayam, jelas bedanya #

Untuk sekedar membantu menyegarkan ingatan kawan-kawan, silahkan dibaca: http://www.kontras.org/penculikan/index.php?hal=berita&id=1063

Baca juga di http://www.jurnas.com/news/15783/WikiLeaks--Hendropriyono-Dalang-Pembunuhan-Munir-2010/1/Nasional/Politik-Keamanan

Catatan: tulisan ini sangat sederhana. Dipersilahkan kawan-kawan untuk memperkayanya dengan informasi terkait atau menyanggahnya. Juga soal DKP dan Tim Ad Hoc, duluan mana ya dibentuknya ?

Salam Galang Guyub,
YBC

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun