Â
MEMBANTU SISWA BERPIKIR DAN MERASA POSITIFÂ
 Kelas adalah ruangan atau space dengan situasi khusus (istimewa) di mana para siswa berusaha belajar dan melakukan aktivitas menarik seperti bermain, membuat pentas, bersandiwara, melukis, dan mengadakan eksperimen. Selain itu, mereka juga bersama teman-temannya atau menjalin persahabatan dalam kelas, mereka juga mencoba untuk merasa seolah-olah mereka adalah orang yang bernilai dan penting bagi kelasnya. Riset telah membuktikan adanya korelasi antara bagaimana siswa berpikir dan merasa positif tentang dirinya dengan keberhasilan yang mereka capai dalam belajar di sekolah. Dengan membantu siswa berpikir dan merasa positif tentang dirinya, guru akan mendapat kemudahan dalam pelaksanaan tugasnya (Lawrence, 1987; Schmuck & Schmuck, 1983).
1. Anda dapat dengan mudah berinteraksi dengan semua siswa dalam kelas dengan berkomunikasi  secara langsung kepada mereka dimana relasi anda dengan mereka tidak dipengaruhi oleh rating keberhasilan mereka dalam tugas di sekolah:
- Menerima dan menghargai semua siswa apa adanya tanpa diskriminasi. Semua siswa dalam kelas tentu adalah individu-individu yang unik, berbeda satu dengan lain. Tidak pernah ada dua individu yang sama persis, sekalipun kembar siam. Secara intelektual pun pasti berbeda satu sama lain. Seorang guru yang adil akan menerima dan menghargai semuanya tanpa diskriminasi dan selalu berusaha membantu yang lebih untuk tetap mempertahankan bahkan meningkatkan kemampuannya, sembari terus berjuang membimbing dengan berbagai pendekatan dan metode untuk membantu yang kurang/lemah bangkit dan mengubah posisinya menjadi lebih baik.
- Berilah pujian kepada semua siswa baik yang kurang mampu maupun yang lebih mampu. Ini tidak berarti bahwa kita memberikan pujian untuk membuat mereka terlena, melainkan suatu kata-kata dorongan yang membesarkan hati sebagai suatu pendekatan yang efektif. Kita lebih sering mengkritik, memarahi, memojokkan siswa, apalagi kalau siswa itu kurang mampu, dan sedikit sekali memberikan pujian bagi mereka. Pikirkanlah mana yang terbaik: sering memberikan pujian atau mengkritik?
- Hindarilah usaha-usaha untuk membeberkan secara umum kekurangan-kekurangan para siswa. Hampir tidak ada seorang pun yang merasa bangga dan senang bila diminta untuk membeberkan kepada guru dan teman-temannya tentang kegagalan-kegagalan mereka. Pikirkanlah! Bagaimana dengan anda?
- Pemberian hadiah atau upah seperti membagikan tanda bintang dan point kepada satu kelompok siswa perlu dilakukan dengan sangat hati-hati. Jika para siswa dalam kelompok itu sama-sama menerima hadiah itu, sementara tidak semua mempunyai tingkat keberhasilan yang sama, apa yang dapat anda katakan kepada siswa-siswa yang kurang tentang relasi anda dengan mereka yang sebenarnya. Memberi hadiah untuk meningkatkan motivasi tanpa menghiraukan bagaimana keberhasilan seorang siswa boleh jadi sebagai prestasi, mungkin lebih efektif dalam proses yang lama. Â
2. Semua siswa membutuhkan teman karena, seperti kita semua, mereka ingin dibutuhkan. Sebagian siswa nampak mempunyai banyak teman, sementara yang lain mungkin hanya sedikit teman, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa di hampir semua kelas ada satu atau dua siswa kurang beruntung yang tidak memiliki teman sama sekali. Kehidupan sosial dalam kelas sangat penting bagi siswa pada umumnya, namun bagaimana anda dapat menciptakan situasi kehidupan sosial yang lebih baik bagi siswa-siswa yang temannya sedikit atau tidak sama sekali.
Anda sebagai guru harus bersikap baik, adil dan bersahabat kepada siswa-siswa yang kurang beruntung tadi. Kami tidak bermaksud bahwa guru harus memanjakan dan melindungi mereka tetapi lebih menyarankan agar guru menjaga keseimbangan dalam berkomunikasi dengan semua siswa, mendorong mereka, mendampingi mereka dalam tugas dan berbagi kegembiraan dengan mereka. Dengan demikian, guru dapat menciptakan suasana yang kondusif bagi para siswa yang minus tadi untuk berusaha membangun persahabatan dengan yang lain atau mempunyai daya tarik sebagai teman yang potensial.
Buatlah rancangan tugas kelompok baik yang kecil, jangka pendek (bisa juga yang  besar jangka panjang), di mana siswa-siswa yang kurang populer dapat dan mau tak mau berinteraksi dan bekerjasama dengan siswa-siswa yang lebih populer.
Dengan beberapa kerja kelompok, khususnya tugas-tugas yang tidak begitu sulit atau rumit, rotasikanlah peran sebagai pemimpin/penanggung jawab yang mau tak mau memberi kesempatan kepada semua siswa untuk berperan sebagai pemimpin/ ketua.
Saat semua siswa merasa bahwa anda sebagai guru dengan bebas bersosialisasi dengan setiap siswa dan bahwa relasi anda dengan mereka tidak dipengaruhi oleh rating popularitas mereka dalam kelas, maka sedikit demi sedikit daya tarik mereka akan semakin tinggi dan mantap.
3. Semua siswa ingin merasa berharga di antara yang lain. Sekali lagi, anda, sebagai guru dapat memberi kontribusi yang baik dalam persoalan ini dengan menerima dan menghargai keunikan dari setiap siswa baik mengenai sifatnya, minatnya, kemampuan dan ketrampilannya. Satu teknik yang baik adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk "share" (membagikan) sesuatu yang mereka miliki sebagai keunikan dan nilai spesial pribadinya. Dengan kakak kelas, upayakan memberi penghargaan terhadap kontribusi setiap siswa dalam suatu diskusi kelas; ini merupakan satu cara lain yang cukup realistis untuk membantu semua siswa berpikir dan merasa positif/baik tentang dirinya.
IlustrasiÂ