Dusun Tumbuk yang berlokasi di Desa Karangkuten, Mojokerto, merupakan wilayah yang mengandalkan sektor peternakan sebagai sumber utama mata pencaharian masyarakatnya. Namun, para peternak menghadapi tantangan signifikan dalam pengelolaan pakan, khususnya dalam proses pencacahan rumput secara manual yang membutuhkan waktu dan tenaga yang besar.
Oleh karena itu, mahasiswa KKN sub kelompok 3 R4 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya menghadirkan solusi berupa alat pencacah rumput sebagai teknologi tepat guna. Dengan alat pencacah rumput ini depat meminimalisir kebutuhan tenaga kerja dari 4 orang menjadi 1-2 operator dan menghasilkan cacahan rumput yang lebih seragam yang dapat eningkatkan efektivitas pencernaan ternak
Dengan teknologi tepat guna atau yang disebut dengan TTG oleh mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi sederhana dapat membawa perubahan signifikan dalam modernisasi sektor peternakan tradisional. Program ini berpotensi menjadi model pengembangan peternakan yang lebih produktif, efisien, dan berkelanjutan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H