Mohon tunggu...
yohanes ama
yohanes ama Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Belajar dari Geopolitik Negara Singapura

15 April 2015   14:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:04 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1429083298705331563

Belajar dari Geopolitik dan geostrategi negara Singapura yang memanfaatkan wilayah negaranya dengan menggunakan jasa sebagai metode strategisnya dalam menjadikan negaranya menjadi maju. Singapura mengedepankan sektor jasa dalam aktivitas negaranya, Dan itu terbukti cukup berhasil dengan menjadikan negara Singapura sebagai negara yang tergolong sebagai negara dengan perekonomian bagus,

Ketahanan Singapura sangat dipengaruhi oleh pendidikan yang terarah dan konsisten. Nilai yang tinggi ini didukung oleh jumlah penduduknya yang relatif sedikit hingga memudahkan penanganan masalahnya. Ketahanan nasionalnya cukup rendah. Ia tidak punya hinterland sebagai basis pengunduran diri bila terjadi peperangan. Peralatan militernya memang relatif memadai dan modern, tetapi manusianya tidak punya pengalaman tempur sejati, lagi pula kurang kesempatan berlatih. Maka kalau kita menyetujui perjanjian pertahanan persis menurut kehendaknya, kitalah yang bakal “berjasa” membesarkan kemampuan riil negara pulau itu.

Singapura juga memiliki geopolitik untuk mempertahankan wilayahnya. Sejak merdeka dan berdiri sebagai sebuah negara, Singapura selalu merasa dalam posisi geopolitik yang tidak menguntungkan akibat diapit oleh dua negara yang cukup potensial, yakni Indonesia dan Malaysia. Posisi Indonesia dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia dan Malaysia yang banyak dihuni etnis Melayu dipandang Singapura dapat mengancam eksistensi negaranya.

Pergerakan ekonomi Singapura bergantung dari pergerakan arus barang dan jasa, sehingga kepentingan geopolitik negara ini tidak akan jauh-jauh dari kepentingan pengamanan SLOC. Titik SLOC yang cukup vital adalah Selat Malaka dan Laut China Selatan yang mendekatkan Singapura dengan kawasan Asia Timur dan Samudera Hindia. Menyadari bahwa luas negaranya kecil, Singapura berupaya mengembangkan postur militernya. Hingga kini, Singapura tercatat sebagai salah satu negara yang memiliki anggaran militer terbesar dan postur pertahanan terkuat di dunia.

Geostrategi Singapura dikenal dengan porcupine strategy yang dikembangkan dari poisonous shrimp strategy. Porcupine strategy merupakan strategi pertahanan yang beranggapan bahwa Singapura tidak akan bisa mendestruksi secara total negara agresornya, namun pihak agresor memiliki kewajiban untuk membayar kompensasi tinggi terkait tindakan agresinya ke Singapura. Strategi ini merupakan basis pengembangan Angkatan Laut Singapura. Pertahanan negara ini begitu kuat dengan kepemilikan kapal perang yang melebihi kebutuhan pertahanan domestik. Pengembangan Angkatan Laut ini bertujuan untuk menjaga keamanan SLOC Singapura di Selat Malaka, Laut China Selatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun