Pada tanggal 26 Januari, Yohanes Agung Wicaksana, seorang mahasiswa S-1 Akuntansi dari Universitas Diponegoro, menginisiasi program kerja yang bertujuan mempermudah pembayaran pelanggan durian melalui implementasi Quick Response Code (QRIS). Program ini berhasil dilaksanakan dengan lancar, melibatkan pemuda-pemudi IPNU, petani durian desa Randusari, dan kunjungan door to door ke beberapa penjual durian.
Pertemuan awal dilakukan di gedung IPNU pada tanggal 26 Januari, di mana Yohanes Agung Wicaksana berhasil mengumpulkan sejumlah pemuda-pemudi IPNU. Mereka diberikan pemahaman mendalam tentang manfaat QRIS sebagai alternatif pembayaran, dengan penekanan pada kenyamanan, kemudahan, dan keamanan. Diskusi dan pelatihan praktis mengenai penggunaan QRIS membantu meningkatkan pemahaman peserta dan merangsang minat mereka untuk mengadopsi teknologi ini dalam aktivitas penjualan durian.
Pada tanggal 27 Januari, program dilanjutkan dengan pertemuan di rumah Pak Puso, melibatkan petani durian desa Randusari. Yohanes Agung Wicaksana memberikan penjelasan yang komprehensif tentang manfaat QRIS dalam mempermudah pembayaran, baik bagi petani maupun pelanggan. Petani durian diberikan pelatihan mengenai cara menghasilkan dan menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran yang efisien.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI