Mohon tunggu...
Yohanes Susanto
Yohanes Susanto Mohon Tunggu... -

Tidak terlalu jelek kalau dilihat dari belakang Lumayan tampan dilihat dari atas Dijamin Jatuh Hati jika dilihat dari depan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Berharga Kawan (sebuah Puisi)

12 Mei 2010   05:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:15 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terkadang aku menyalahkan cermin

Dari jauh ia menertawakan aku

Dari dekat ia lebih menertawakan aku.

Segenggam hayalan yang selalu menggunakan

“seandainya, jikalau, apabila….”

Seperti tak pernah berlari dan beranjak dari ku.

Segerombolan perasaan datang

Beradu pandang dengan apa yang ku kenal sebagai

Hakekat diriku.

Ia katakan aku hitam

Ia katakan aku berjerawat

Ia katakan aku gemuk

Ia katakan aku kurus

Ia katakan aku pesek

Ia katakan aku pendek

Ia katakan aku juling

Ia selalu katakan aku kurang

Ia selalu katakan aku jelek

Mundur dari realitas dan menerawang dunia idola

Jadikan aku semakin memusuhi cermin

Perasaankulah yang akibatkan kegagalan sebuah niat persahabatan membuat sebuah luka tersendiri dan inilah penambah luka itu agar semakin memborok.

Dan aku semakin tak sanggup beradu pandang dengan pandanganku sendiri yang terbersit pada orang lain, tapi…

Aku khawatir tak akan melihat wajahku lagi

Di antara sekian wajah, karena aku selalu membencinya.

Aku kerap ingin lari darinya

Dari segala yang ada

Dari realitas pribadiku yang telah menjadi bagian hidupku.

Aku tak dapat mengupas apa lagi merobek

Lalu menghancurkannya.

Yang kumiliki ialah ini dan

Harus kupertahankan bagai berlian yang tak tergantinkan.

Kesadaran timbul

Bahwa aku tak mungkin menerima orang lain kalau

Aku tak mampu menerima aku.

Aku harus menggunakannya buat orang lain tersenyum

Menemani orang yang tak ditemani

Dan dengan ini aku harus membuat kekosongan menjadi suatu keutuhan.

Aku harus membayarnya

dengan membuat wajah lain bersumringah.

Aku tak akan memiliki yang lebih indah

Namun inilah aku, milikku akan kugunakan.

Dan pilihan ya atau tidak

ada padaku saat ini

Aku memilikinya hari ini

Aku memilikinya hari esok

Aku memilikinya selamanya

Aku tidak lagi akan bandingkan diriku

Aku dibentuk dengan ketepatan dan keunikan yang jitu

Aku tak akan menghancurkannya

apalagi dengan cermin.

Aku berharga kawan..

Memang aku berharga.

24 September 2005

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun