Mohon tunggu...
Dimas
Dimas Mohon Tunggu... -

penikmat perjalanan, fotografi, seni, dan satra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mirror or Me?

2 Januari 2015   23:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:56 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jengah...
itu terpikir saat aku berkaca...
pada cermin cembung yang cenderung menikung semakin dalam...

sekaleng makanan hinggap di ujung lidah milik manusia dalam cermin,
ah kau tak perlu tahu kalau dia adalah mereka

kenapa aku lalu mengambil kaleng kehidupan yang sudah berkarat dan sekarat itu saat langit sedang meludahkan sampahnya ke dalam tempat sampah kristal lalu masuk ke dalam hatiku,
hatiku yang hatiku bukanlah hatiku yang itu, kau tahu?

ah, kau tak perlu tahu kalau itu adalah mereka
tapi aku tahu..
kalau aku tak pernah adalah aku

(Salatiga, Oktober 2007)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun