Mohon tunggu...
Yohanes De Britto Wirajati
Yohanes De Britto Wirajati Mohon Tunggu... Penulis - Dosen Jurusan Seni Murni FSRD ISI Surakarta

Dosen/Peneliti/Penulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Muna Ndulo tentang Stabilitas Keamanan Pasca Konflik (Ulasan Buku)

11 November 2020   18:00 Diperbarui: 11 November 2020   18:04 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muna Ndulo(sumber: einaudi.cornell.edu)

            Bagian ketiga buku Security, Reconstruction, and Reconciliation : When the Wars End berjudul  Reconstruction and Past Human Rights Violations : Healing the Nations. Bagian ini terdari dari tiga esai. Esai pertama ditulis oleh Mark S. Kende, seorang profesor bidang Hukum Konstitusional di Drake University Law School. Dalam esainya yang berjudul Truth Commissions Versus Prosecutions, Kende menguraikan tentang dua trend penanganan kasus kejahatan genosida di Afrika, yaitu melalui pembentukan Komisi Kebenaran dan tuntutan hukum terhadap pihak yang dianggap bertanggung jawab. Kedua mekanisme penanganan kasus kejahatan genosida tersebut, menurut Kende harus disesuaikan dengan dimensi sosial dan geografi dari daerah terjadinya peristiwa kejahatan genosida itu. Kende merekomendasikan pendekatan kultural, seperti konsep Ubuntu, untuk penyelesaian kasus-kasus kejahatan genosida di wilayah Afrika.

            Esai kedua ditulis oleh Chandra Lekha Sriram, seorang dosen pada School of International Relations di University of St. Andrews. Dalam esai yang berjudul Justice for Whom? Assesing Hybrid Approaches to Accountability in Sierra Leone, Sriram mengelaborasikan tentang sebuah pendekatan hibrid dalam penuntasan kasus pelanggaran hak asasi manusia di Sierra Leone. Pendekatan hibrid yang dimaksud adalah perpaduan antara penyelenggaraan sidang kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam lingkup domestik dan internasional dalam waktu yang bersamaan. Sriram berpendapat bahwa melalui pendekatan hibrid, penuntasan sebuah kasus pelanggaran hak asasi manusia dapat dioptimalisasikan.

            Esai Ketiga ditulis oleh David Backer, seorang profesor yang banyak meneliti tentang HAM, politik di Afrika dan demokratisasi. Backer, dalam esainya yang berjudul Victims' Responses to Truth Commissions, meneliti tentang subyektifitas korban dalam sebuah Truth and Reconcilliation Commission (Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi). Dalam esai ini Backer mempersoalkan tentang persepsi korban kekerasan terhadap sebuah Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR), Apa yang mereka harapkan dari sebuah KKR? Interaksi seperti apa yang mereka lakukan dalam sebuah KKR? Dan beberapa aspek lainnya terkait korban kekerasa sebagai sebuahsubyek dalam KKR.

            Bagian terakhir buku Security, Reconstruction, and Reconciliation : When the Wars End berjudul Disarmament, Demobilization,Reintegration,Post-War Reconstruction, and the Buliding of a Capable State and the Role of the International Community in the Peace Process. Pada bagian terkahir ini ada lima esai yang dipaparkan. Esai pertama ditulis oleh Byron Tarr dengan judul Reconstruct Governance to Rouse Liberia, Long Forlorn. Dalam esai ini, Byron menguraikan gagasannya mengenai reformasi pemerintahan di Liberia, agar mampu menyelenggarakan pelayanan masyarakat dan menciptakan sebuah sistem peradilan/hukum yang mampu menjamin terwujudnya perdamaian.

            Esai kedua ditulis oleh Peter H. Gantz, berjudul The Postconflict Security Gap and the United Nations Peace Operations System. Dalam esai ini Gantz menyoroti tentang muncul nya kelompok bekasa pasukan dari pihak yang bertikai dalam sebuah wilayah pasca konflik. Gantz menguraikan tentang peran PBB dalam proses penyusunan kebijakan terkait perihal keamanan sebuah wilayah pasca konflik.

            Esai ketiga ditulis oleh Marcel Kittisou, berjudul Africa's Security Dilemma. Menggunakan paradigma Michel Foucault dan Leo Hamon, Kittisou berusaha untuk menganalisa dilema yang muncul antara usaha untuk mewujudkan keamanan nasional di Afrika dengan usaha negara-negara Afrika untuk mewujudkan keamanan internasional. Dalam esai ini Kittisou mengamati pola hubungan yang terjadi antara negara-negara di Afrika dengan reaksi Perancis dan kebijakan keamanan Amerika Serikat dalam rangka mewujudkan stabilitas keamanan.

            Esai keempat di bagian terakhir ini berjudul US Security Assistance and Africa dan ditulis oleh Matthew Schroeder. Obyek yang diteliti dalam esai ini adalah aktifitas perdagangan senjata dan bantuan militer yang dilakukan Amerika Serikat dengan beberapa negara di Afrika. Schroeder mengelaborasikan tentang dilema yang muncul terkait dengan benturan kepentingan Amerika Serikat dengan negara-negara di Afrika yang menerima bantuan militer dari Amerika Serikat, seperti Nigeria.

            Esai kelima ditulis oleh Milton J. Esman, berjudul Concluding Thoughts. Esai ini merangkum seluruh gagasan, yang disajikan melalui kumpulan esai, dalam buku ini. Esman menguraikan kembali secara singkat konfigurasi dan tantangan pada sebuah beberapa negara yang berada dalam fase pasca konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun