*) Robert J. McMahon, foto diunduh dari oah.org.
Buku karangan Robert J. McMahon, yang diulas dalam tulisan ini membahas mengenai revolusi di Indonesia, pada tahun 1945-1949 dengan menggunakan sudut pandang kebijakan luar negeri (baca: politik diplomasi) Amerika Serikat.Â
Pertanyaan besar yang coba dijawab oleh McMahon dalam bukunya ini adalah, bagaimanakah hubungan dan bahkan juga pengaruh dari kolonialisme Belanda yang terjadi di Indonesia (East Indies) terhadap kebijakan luar negeri Amerika Serikat pasca perang dunia ke-II. Perlu digaris bawahi, sekaligus menjawab alasan pemilihan judul, Amerika Serikat pasca perang dunia II kemudian memasuk fase perang dingin (Cold War).
Secara umum, MacMahon melihat bahwa sesungguhnya banyak pemimpin nasionalis dari bangsa-bangsa di Asia dan Afrika kerap merasa kecewa karena minimnya dukungan moral dan material dari pemerintahan Amerika Serikat terhadap mereka (p.11). Namun, hal tersebut tidak serta-merta mebuat bangsa-bangsa di Asia dan Afrika menjauh dari Amerika. Amerika Serikat tetap dianggap sebagai bangsa yang memiliki simpati terhadap aspirasi mereka (p.11).
Menurut McMahon, Amerika Serikat melihat Indonesia sebagai sebuah negara yang kaya akan sumber daya alam. Pandangan tersebut kemudian menjadi perbincangan sekaligus bahan pertimbangan oleh banyak pihak di Amerika Serikat. Perusahaan-perusahaan minyak di Amerika Serikat pun bahkan mulai melakukan banyak negosiasi perdagangan sejak pemerintahan kolonial di East Indies (p.49).Â
Khusus dalam konteks revolusi di Indonesia, berdasarkan narasi McMahon hubungan antara pemerintahan Amerika Serikat dengan pemerintahan Republik Indonesia menjadi lebih intens pasca proklamasi 1945, terutama tahun 1947 (p.13). Pada tahun 1947 peran pemerintah Amerika Serikat dalam proses transisi kemerdekaan Indonesia menjadi lebih aktif dikarenakan keanggotan Amerika Serikat dalam Good Offices Committee of the United Nations and the UN Commission for Indonesia (p.13).
Pada bab kesembilan buku ini, yang berjudul The United States and Indonesian Independence, McMahon mencoba untuk merangkum kembali hubungan antara kemerdekaan Indonesia dengan kebijakan luar negeri Amerika Serikat. McMahon melihat adanya hubungan yang kuat antar tradisi antikolonial Amerika Serikat dengan keberpihakan dan dukungan politik luar negerinya dalam proses transisi kemerdekaan Republik Indonesia (p.304).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H