Mohon tunggu...
Yohanes leonardi wuang
Yohanes leonardi wuang Mohon Tunggu... Petani - Freelancer, Manggarai Timur

Menyampaikan Ide dan Fakta Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemilihan Kepala Desa Kerap Menimbulkan Konflik Sosial Antar Warga

7 September 2023   09:01 Diperbarui: 7 September 2023   13:35 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Writer: Yon Wuang

Pilkades (Pemilihan Kepala Desa) adalah proses demokratis untuk memilih kepala desa di suatu desa. Namun, jika pilkades dijadikan ajang adu argumen dan adu kubuh, apalagi sampai hubungan kekeluargaan antar sesama warga desa jadi retak hal tersebut jelas tidak sesuai dengan prinsip demokrasi yang seharusnya dijalankan. Selain itu, jika hubungan kekeluargaan menjadi tidak harmonis akibat pilkades, hal tersebut sangat disayangkan.Sebagai warga desa, kita harus memahami bahwa pilkades adalah proses yang harus dilakukan dengan baik dan benar. Kita harus memilih calon kepala desa yang memiliki integritas, kompetensi, dan dedikasi untuk memajukan desa. 

Selain itu, kita juga harus menghargai perbedaan pendapat dan menjaga hubungan kekeluargaan agar tetap harmonis.Jika terjadi konflik atau ketidakharmonisan akibat pilkades, sebaiknya segera diselesaikan dengan cara yang baik dan damai. Kita dapat mengadakan pertemuan atau musyawarah untuk mencari solusi terbaik bagi semua pihak. Dengan demikian, pilkades dapat berjalan dengan lancar dan harmonis, serta mampu memajukan desa secara bersama-sama

Setiap desa memiliki keunikan dan kekhasannya masing-masing, namun kehidupan warga di setiap desa memiliki kesamaan dalam hal budaya, kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, dan papan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak saling membenci antar desa atau antar warga di dalamnya.Kita harus menghargai perbedaan dan membangun kerja sama yang baik antar desa untuk mencapai kemajuan bersama. 

Kita juga harus menghargai perbedaan pendapat dan mencari solusi yang baik untuk mengatasi perbedaan tersebut.Saling membenci hanya akan memperburuk situasi dan tidak akan membawa manfaat bagi siapa pun. Sebaliknya, dengan saling menghormati dan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai di antara desa-desa dan warga di dalamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun