Karir politik puan Maharani di kancah nasional disinyalir tidak terlepas dari sokongan dan dukungan politik ibu Megawati sebagai ketua umum sekaligus ibundanya dan juga dukungan para petinggi dan kader partai. Puan Maharani sepertinya ditandu menuju "kursi RI 1" 2024 oleh para penggawanya.
Namun, dari arah yang sama dinamika politik Indonesia mulai melahirkan insan-insan politik yang mampu menggembos benteng pertahanan feodalisme politik yang sedikit mengakar di dalam sistem perpolitikan tanah air. Ganjar yang adalah bukan anak pemilik dan petinggi partai, dia hanyalah pemain, mencoba merebut dukungan dan simpati masyarakat melalui 'postingan media sosial'.
'Buah durian itu' sudah di tangan PDIP. Tinggal bagaimana PDIP mencoba memetakan, menggali, dan memainkan isu-isu serta dinamika politik yang terjadi. kalaupun ini tidak dijalankan dengan baik, Jangan sampai manufer politik dan isu-isu terkait polemik internal PDIP menjadi buah simalakama bagi dirinya sendiri.
Yang pasti dinamika politik setiap saat pasti terjadi. Hal ini disebabkan karena relasi dan komunikasi politik itu dibangun di atas dasar dugaan dan asumsi pragmatis, siapa dan apa yang berpotensi untuk menang. Segala sesuatu dilihat dari kalkulasi antara menang dan kalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H