Agar tidak bias makna, judul di atas merupakan sepenggal pernyataan sekaligus pertanyaan terkait tidur di sekolah saat jam sekolah, terutama saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Itu sering menjadi sebuah larangan tegas di berbagai sekolah karena tidur saat pelajaran membuat siswa tidak menangkap apa yang sedang dijelaskan oleh guru. Di samping itu, sebagai bentuk tanggapan kritis, rasanya kita perlu juga bertanya apakah harus tidur di sekolah dilarang?
Pertanyaan kritis itu terinspirasi oleh berita yang hari-hari ini sedang viral di dunia maya mengenai video rekaman para siswa SMPN 39 Surabaya yang tidur siang bareng di sekolah. Uniknya, mereka bukan sedang melanggar aturan, sebaliknya mereka justru sedang menjalankan aturan sekolah. Bahkan dilansir dari iNews Jatim, program tidur siang tersebut merupakan program unggulan di SMPN 39 Surabaya yang sebelumnya telah dilakukan ujicoba dan mulai diterapkan hari ini (22/1/2025).
Program tidur siang itu seakan-akan hendak menepis anggapan lama bahwa selama jam sekolah dilarang tidur. Saya pernah melihat langsung dosen saya memarahi teman saya yang sedang tertidur ketika kuliah tengah berlangsung. Tidak ada satupun dari kami sekelas yang mempersoalkan kemarahan dosen itu karena kami sepakat bahwa tidur saat jam kuliah adalah salah. Meskipun salah, patut diakui bahwa rasa kantuk hingga tertidur saat pelajaran sangat sering dialami oleh setiap siswa. Penyebabnya bermacam-macam, entah karena kurang tidur, lelah, bosan, dan bahkan karena kekenyangan.
Siswa yang diserang rasa kantuk kerap berusaha melawannya sebisa mungkin. Ada yang memilih ke toilet untuk membasahi muka dengan air, ada yang mengunyah permen jika diperbolehkan, ada juga yang mengalihkan perhatian ke ponsel jika ponsel ada di meja atau tasnya. Rasa kantuk yang berujung tidur ibarat musuh yang harus dilawan dengan sekuat tenaga.
Sebetulnya rasa kantuk merupakan alarm alamiah mengenai kondisi tubuh. Jika kurang tidur, lelah, dan menderita penyakit tertentu misalnya sleep apnea, tubuh pasti meresponnya dengan rasa kantuk. Artinya rasa kantuk dan tidur hanya merupakan akibat dari sebuah perilaku dan keadaan tubuh yang tidak baik. Karena itu, menyalahkan perbuatan tidur sepertinya sia-sia saja ibarat menjaring angin.
Rasa kantuk yang mengharuskan untuk tidur hanya merupakan keadaan hilir dari sebuah masalah yang terjadi di hulu. Maka yang dibutuhkan adalah mengatasi masalah yang terjadi di hulunya sebagai penyebab terjadinya situasi di hilir. Menyikapi masalah kantuk di sekolah berarti harus terlebih dahulu membereskan pola hidup yang tidak baik di rumah atau di luar sekolah. Namun selain itu sistem sekolah yang menimbulkan beban terlalu berat bagi siswa pun harus dievaluasi kembali.
Tidur siang bareng di sekolah yang berani diprogramkan oleh SMPN 39 Surabaya merupakan salah satu respon positif sekolah untuk menyikapi fenomena kantuk yang sering melanda para siswa. Mengutip pernyataan Prof. Stella dalam sebuah wawancaranya dengan Andi Noya di program Kick Andy, bahwa salah satu tujuan sekolah adalah untuk memecahkan masalah dalam hidup. Kantuk adalah masalah yang mengganggu fokus saat pelajaran, maka sekolah tidak pertama-tama tampil sebagai hakim yang hanya menyalahkan siswa saat berbuat salah. Lebih dari itu, sekolah harus membantu siswanya menemukan solusi mengatasi masalah itu. Maka guru yang hanya sibuk memberi sanksi atau menegur siswa yang sedang tidur di kelas saat pelajaran tanpa membantu mengatasi masalah pokok dari tidur itu sendiri merupakan guru yang tidak mendukung terciptanya berbagai tujuan luhur sekolah.
Sekolah merupakan tempat sejuta manfaat. Beberapa dari antaranya adalah untuk menimba ilmu, menjalin pertemanan, menemukan kebahagiaan, dan tempat membentuk nilai-nilai yang berguna bagi kehidupan. Untuk melakukan semua itu dibutuhkan kondisi fisik, mental, dan intelektual yang sehat.
Mengutip ulasan pada lama halodoc.com tentang 7 Manfaat Tidur Siang Bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui, tidur siang rupanya sangat penting untuk mendukung terwujudnya tujuan-tujuan sekolah di atas. Tidur siang bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat, membuat lebih produktif, memperbaiki suasana hati,meningkatkan kewaspadaan, membantu meredakan stress, meningkatkan kreativitas, dan menurunkan tekanan darah atau resiko penyakit jantung. Untuk mengalami manfaat-manfaat tersebut secara optimal perlu memperhatikan waktu tidur siang yang berkisar antara 15 hingga 20 menit saja. Jangan tidur terlalu lama karena malah akan berakibat buruk bagi fokus.
Manfaat-manfaat tidur siang tersebut sangat relevan dengan segala hal yang mau didapat dari bersekolah. Misalnya melalui bersekolah, siswa diharapkan mempunyai banyak ilmu. Maka dibutuhkan daya ingat yang kuat. Hal itu bisa dibantu dengan tidur siang. Contoh lain, melalui bersekolah siswa diharapkan menjalin pertemanan yang membahagiakan. Maka dibutuhkan suasana hati yang damai. Itu juga bisa dibantu dengan tidur siang.