Mohon tunggu...
Yopiklau
Yopiklau Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka hal-hal sederhana

Banyak keajaiban tersembunyi dalam kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mudah Menjalani Kehidupan, Hanya Dengan 3B

1 November 2024   15:58 Diperbarui: 2 November 2024   10:55 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Gambar: Pixabay)

Kelahiran sesungguhnya bukan saja sebagai awal tampilnya seseorang di panggung dunia, melainkan juga sebagai permulaan menerima tanggung jawab untuk mempertahankan hidupnya sekaligus membuat hidupnya bermakna. Dalam keringkihannya sebagai seorang bayi, ia didampingi dan dipelihara oleh keluarganya agar kelak ia sungguh-sungguh siap dan sanggup menerima tanggung jawab itu. Ketika ia telah dianggap mengerti, perlahan-lahan tanggung jawab itu semakin dituntut untuk bisa diwujudkannya. 

Tidak sedikit orang yang merasa sulit untuk menjalankan tanggung jawab itu. Ada yang sudah sanggup mempertahankan hidup, tapi masih belum menemukan makna kehidupannya. Itu kerapkali terjadi akibat krisis eksistensial yang sedang dialaminya. Ada semacam kehampaan yang terasa. Para filsuf eksistensialis membedah secara khusus fakta ini. Pertanyaan mengapa manusia hidup, untuk apa hidup ini dijalani, bagaimana memaknai kehidupan ini, dan sederet pertanyaan lainnya merupakan pertanyaan-pertanyaan kunci yang mereka lontarkan untuk menggali eksistensi manusia. Gabriel Marcel, salah seorang filsuf eksistensialis menggarisbawahi pencarian makna hidup sebagai aspek mendasar keberadaan manusia. Dikutip dari laman philo-notes, bagi Gabriel Marcel makna hidup ditemukan dari pengalaman hidup seseorang.

Jika kita sepakat dengan Gabriel Marcel bahwa makna hidup dijumpai dalam pengalaman sehari-hari, maka kita akan menemukan beberapa hal. Hal-hal itu merupakan kenyataan umum yang menjadi kepingan pengalaman setiap orang. Kita bisa menjadikannya sebagai jalan sederhana memaknai kehidupan. Bagi saya, jalan sederhana itu merupakan jalan mempertahankan dan sekaligus memaknai kehidupan. Singkatnya itulah tindakan-tindakan mudah untuk menjalani kehidupan. Saya menyebutnya 3B.

Semua orang mungkin sudah pernah melakukan ketiga hal tersebut. Namun, tidak semua orang menyadarinya sebagai tindakan-tindakan pokok yang memudahkannya untuk menjalani kehidupan. Mari kita bahas satu per satu.

Berdoa

Diri manusia adalah paduan jasmani dan rohani. Sebagaimana seseorang perlu berolah raga untuk kesehatan jasmaninya, begitupun juga ia perlu olah spiritual untuk merawat rohaninya. Tidak hanya untuk merawat rohani, olah spiritual juga menjadi perwujudan aktualisasi rohani seseorang. Semua orang mempunya aspek rohani. Maka, kebutuhan ini merupakan kebutuhan semua orang tanpa batasan agama dan kepercayaan.

Pengungkapan sisi spiritual dilakukan dengan banyak bentuk. Misalnya dengan bermeditasi, bernyanyi, merenung, berbicara, dll. Semuanya itu dirangkum menjadi satu kata yakni berdoa. Melalui doa, seseorang sedang membangun relasi dengan yang maha tinggi. Dalam relasi itu ia bersyukur, menyembah, dan memohon untuk mendapatkan berkah. 

Mungkin dapat dikatakan bahwa semua agama meyakini tentang roh sebagai nyawa yang memungkinkan seseorang bisa bertahan hidup. Roh tersebut harus selalu terhubung dengan Tuhan sang sumber utama kehidupan. Roh itu harus mendapat asupan 'gizi' dari Sang ROH SEJATI yang didapat melalui doa. Jadi doa tidak hanya dianggap sebagai kewajiban beragama. Doa juga menjadi kebutuhan setiap pribadi untuk mempertahankan hidupnya. 

Di samping untuk mempertahankan hidup, doa juga merupakan jalan sederhana memaknai hidup. Hal ini terlihat ketika kita mau memanjatkan doa bagi sesama dan alam semesta. Doa tidak lagi untuk kebutuhan pribadi semata, tetapi juga untuk menolong orang lain. Ketika kita setia berdoa dengan tujuan demikian, berarti kita sedang menjadi alat aliran rahmat bagi seluruh kehidupan ini. Ini adalah pemaknaan hidup yang sederhana sekaligus mudah dilakukan siapapun.

Bekerja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun