Perkembangan globalisasi ekonomi di dunia secara internasional dan dampaknya pada dunia dan negara secara nasional. Seiring berkembangnya zaman, dunia terasa semakin dekat dengan kita. Saat ini semua orang dapat berkomunikasi dengan siapapun dari semua negara tanpa terhambat oleh jarak dan waktu. Hal ini dapat terjadi karena dunia memasuki mengalami globalisasi yang mempermudah semua orang untuk berkomunikasi secara secara langsung.Â
Tidak hanya itu, kondisi ini juga didukung oleh hadirnya pandemi COVID-19 dimana semua kegiatan diadakan online melalui berbagai aplikasi telekomunikasi. Orang-orang kemudian terbiasa untuk berkomunikasi secara online karena membawa begitu banyak kemudahan bagi manusia. Salah satunya adalah efektivitas waktu.
Globalisasi berdampak luas pada seluruh aspek kehidupan manusia. Tidak hanya dalam bidang komunikasi, globalisasi juga berdampak pada bidang politik, sosial dan budaya serta ekonomi suatu negara. Hal ini dikarenakan semua negara memiliki akses yang mudah dan cepat untuk berinteraksi dengan negara lain. Oleh karena itu, semua aspek yang ada dalam suatu negara terus mengalami perubahan secara dinamis.Â
Salah satu perubahan ini juga secara spesifik terjadi dalam bidang ekonomi, biasa disebut dengan globalisasi ekonomi. Globalisasi ekonomi secara internasional telah mempengaruhi arus perdagangan internasional, aliran modal, arus informasi antar negara dan arus perpindahan manusia. Hal ini terjadi karena masyarakat internasional memiliki kemudahan dan kebebasan untuk berkomunikasi dengan negara lain.
Hubungan ekonomi antar negara yang terbuka mendorong negara untuk semakin bergantung pada negara lain untuk mencapai tujuan nasional mereka semaksimal mungkin. Salah satu keuntungan yang bisa didapatkan oleh negara yaitu terbukanya lapangan pekerjaan. Kondisi ini dapat terjadi karena negara memperluas level kegiatan ekonominya dari domestik menjadi internasional melalui ekspor dan impor. Jika sebuah negara aktif dalam kegiatan ekspor impor, maka negara tersebut juga akan terlibat pada kegiatan ekonomi lainnya. Hal ini akan mendorong terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga mampu menurunkan tingkat pengangguran.
Jika melihat pada kondisi Indonesia dalam era globalisasi ekonomi, tingkat pengangguran Indonesia secara berkala mengalami penurunan dari bulan Agustus 2020 hingga Agustus 2022. Walaupun Indonesia juga sempat mengalami peningkatan jumlah pengangguran akibat COVID-19, namun data dari BPS menunjukkan bahwa Indonesia secara konsisten pulih dimana banyak masyarakat yang kembali atau mulai mendapatkan pekerjaan di masa setelah pandemi.Â
Menurut BPS, masyarakat Indonesia yang menjadi pengangguran akibat COVID-19 sebesar 2,56 juta jiwa di bulan Agustus 2020. Angka ini kemudian mengalami penurunan hingga 1,82 juta pengangguran di bulan Agustus 2021. Keadaan semakin pulih dimana pada bulan Agustus 2022, jumlah pengangguran di Indonesia telah berkurang secara signifikan hingga 0,24 juta jiwa.
Ada beberapa faktor yang mampu mempengaruhi penurunan tingkat pengangguran di Indonesia pada masa setelah pandemi. Yang pertama yaitu meningkatnya intensitas masyarakat dan perusahaan dalam penggunaan teknologi sebagai sarana untuk bekerja. Pandemi telah memaksa masyarakat untuk aktif memanfaatkan teknologi dan sosial media sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini kemudian berdampak bagi pemberi pekerjaan dan orang yang mencari pekerjaan.Â
Bagi pemberi pekerjaan atau perusahaan, pandemi dan kebijakan lockdown mendorong mereka untuk menciptakan pekerjaan yang mampu dilakukan dari rumah. Pekerjaan dimaksimalkan melalui canggihnya teknologi dan komunikasi secara online. Hal ini tidak hanya dilakukan oleh para perusahaan di Indonesia, namun perusahaan luar negeri juga. Dengan adanya globalisasi ekonomi yang berkembang pesat akibat COVID-19, mereka membuka lapangan pekerjaan secara global bagi semua orang termasuk orang Indonesia.
Jika dilihat dari sisi para pencari pekerjaan di Indonesia, mereka juga diuntungkan oleh adanya perkembangan globalisasi ekonomi ini. Hal ini dimana mereka dimudahkan untuk mendapatkan pekerjaan dari rumah. Dengan perusahaan menyediakan lowongan secara online maka masyarakat memiliki akses yang lebih besar pada pekerjaan, tidak hanya pekerjaan di dalam negeri namun juga pekerjaan di luar negeri. Oleh karena itu, pengangguran di Indonesia dapat berkurang besar sejak hadirnya pandemi hingga tahun 2022.
Yang kedua yaitu hadirnya berbagai macam pelatihan gratis bagi masyarakat untuk meningkatkan kapabilitas dan pengetahuan mengenai pekerjaan. Tidak lain selain karena globalisasi ekonomi yang telah memfasilitasi perusahaan dan masyarakat untuk menjalin hubungan yang menguntungkan bagi keduanya.Â