Mohon tunggu...
Yohana Tam
Yohana Tam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Spreading information

I want to share about more stories and informations.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peduli Generasi Muda Bersama Rumah Kreasi, Pakusari

2 September 2021   10:30 Diperbarui: 2 September 2021   10:43 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jember – Desa Pakusari termasuk salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, yang menyimpan beragam potensi dalam sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Hal yang menonjol dari sumber daya alam adalah panorama Gunung Sepikul yang berada di tengah desa. 

Saat ini, Bapak Misjo, selaku kepala desa ingin mengembangkan potensi desa tersebut dalam hal pariwisata dengan cara mengeksploitasi Gunung Sepikul. Beliau berpendapat bahwa wisata Gunung Sepikul akan menarik perhatian masyarakat.

Tidak hanya memperhatikan sumber daya alam, di Desa Pakusari terdapat Rumah Kreasi yang juga hadir sebagai wadah untuk membimbing dan melatih para anak dan juga anak-anak muda. Salah satu sasaran, bernama Ibu Istiana menceritakan perjuangan yang beliau hadapi dalam mendirikan Rumah Kreasi tersebut. 

Menurutnya, tujuan dari Rumah Kreasi untuk mengurangi jumlah pekerja anak di bawah umur yang masih banyak didapati di Desa Pakusari. Di Rumah Kreasi para generasi muda bisa mendapatkan pengajaran yang cukup dan juga kebahagiaan. Rumah Kreasi hadir sejak 2019 dan masih aktif sampai saat ini.  

Jadi, Rumah Kreasi merupakam wadah bagi para generasi muda, baik anak-anak maupun remaja, untuk saling berbagi kebahagiaan, melatih kemampuan, menjadi sarana edukasi, dan tentunya sebagai tempat yang terus memotivasi mereka agar menjadi generasi yang gemilang di masa depan.

Tentu saja tidak mudah bagi Ibu Istiana dalam membuka Rumah Kreasi di sebuah desa. Banyak pro dan kontra yang beliau dapatkan dan pastinya hal tersebut semakin membuat beliau gigih. 

Sampai saat ini beliau masih harus menghadapi tantangan untuk membuka pikiran para orang tua di Desa Pakusari tentang bahayanya mempekerjakan anak di bawah umur. Beragam jenis penolakan sudah diterima Ibu Istiana tetapi beliau tetap bertekad demi menyelamatkan generasi muda.

Sayangnya, di tengah antusiasnya para anak dan para remaja berlajar di Rumah Kreasi, pandemi Covid-19 menghambat berbagai kegiatan yang telah dirancang oleh para tenaga pengajar. Tetapi setelah adanya kebijakan New Normal yang disampaikan oleh pemerintah, maka pihak Rumah Kreasi Kembali melakukan berbagai kegiatan dengan mengikuti protocol Kesehatan. Hal ini disambut baik oleh antusias para anak dan para remaja.

Semenjak pandemi Covid-19 melanda dunia, aktivitas yang biasa dilakukan diluar rumah atau dihadiri secara luring pun berganti menjadi pertemuan daring. Ini menandakan bahwa dunia memasuki era digital yang semakin berkembang. 

Masyarakat pun dituntut untuk mengikuti kemajuan teknologi yang ada. Para pekerja yang melakukan kegiatan WFH (Work from Home), anak sekolah yang mengikuti pelajaran secara daring tentunya harus memiliki keberanian dalam beradaptasi dengan layar gadget dan berkomunikasi secara tidak langsung.

Saat ini juga sedang maraknya mempromosikan sesuatu secara online. Contoh nya, mempromosikan produk kecantikan melalui iklan dan ditayangkan di Youtube, Instagram, Facebook, dan media sosial lainnya. Ditambah maraknya istilah Youtuber, Content Creator, dan Influencer yang harus memiliki kemampuan Public Speaking yang baik dan mampu menarik khalayak ramai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun