Mohon tunggu...
Yohana Tambunan
Yohana Tambunan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Institut Teknologi Del, Jurusan Manajemen Rekayasa

Saya adalah mahasiswa yang ingin berbagi pengetahuan dan informasi yang saya peroleh dibangku kuliah. Semoga tulisan saya bermanfaat dan dapat membantu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Solusi Pengoptimalan Penjadwalan Proyek Jalan Tol Tebing Tinggi-Parapat Dengan Analisis Critical Path Method (CPM)

17 Mei 2021   13:12 Diperbarui: 17 Mei 2021   15:28 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

      Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang memiliki batas waktu (deadline), sehingga proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang telah ditentukan. Manfaat apabila suatu proyek dikerjakan dengan waktu yang singkat, biaya yang dikeluarkan tidak melebihi anggaran dan menghasilkan mutu pekerjaan yang sesuai dengan spesifikasi. Kegiatan proyek dimaksudkan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem tersebut akan digunakan dalam membantu aktivitas masyarakat.

     Menurut Luthan dan Syafriandi (2017: 10) untuk mencapai tujuan proyek secara cepat, tepat dan efektif, maka penjadwalan dan pengendalian proyek harus dilakukan dengan teliti dan seoptimal mungkin. Penjadwalan proyek merupakan hasil perencanaan yang memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek dan perkembangan waktu penyelesaian proyek. Penyusunan kegiatan dan hubungan antar kegiatan dibuat lebih terperinci dalam proses penjadwalan sehingga akan membantu pelaksanaan evaluasi proyek. Penjadwalan membantu pengalokasian waktu yang tersedia dengan melaksanakan masing-masing pekerjaan dalam upaya menyelesaikan suatu proyek sehingga tercapai hasil yang optimal serta mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada. Penjadwalan proyek yang digunakan untuk memutuskan berbagai masalah seperti perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian proyek. Metode yang dapat digunakan seperti CPM (Critical Path Method).

     Kota Tebing Tinggi merupakan pusat orientasi dari kehidupan masyarakat. Kehidupan perkotaan yang berorientasi kepada perdagangan dan jasa menjadikan warga kota sangat membutuhkan banyak kegiatan transportasi. Pertumbuhan penduduk dan perkembangan permukiman di pinggir kota terus meningkat namun tidak diimbangi dengan peningkatan jalan sebagai prasarana transportasi. Prasarana jalan merupakan prasarana yang penting dalam menunjang kegiatan perekonomian, sehingga memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang serta jasa dari satu daerah ke daerah lain. Wilayah Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu daerah perlintasan yang harus dilalui bagi kendaraan bermotor yang hendak keluar masuk ke Kota Medan. Pembangunan jalan tol bertujuan untuk melakukan pengurangan beban lalu lintas pada jaringan jalan protokol. Dengan adanya pembangunan jalan tol tersebut akan berdampak sangat tinggi terhadap kinerja lalu lintas di Kota Tebing Tinggi.

     Pembangunan proyek Jalan Tol Tebing Tinggi - Parapat dilakukan sesuai dengan rencana strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam rangka memperlancar lalu lintas di daerah yang telah berkembang. Meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna menunjang pertumbuhan ekonomi terutama sektor wisata Danau Toba serta terjadi pertumbuhan ekonomi yang merata. Pembangunan proyek jalan tol ini merupakan proyek dengan skala besar. Oleh karena itu, perlu dilakukan penjadwalan yang baik agar dapat mencapai tujuan proyek secara efektif dan efesien. Penjadwalan harus dilakukan secara tepat, detail dan rinci agar setiap pekerjaan dapat dipantau dan dikelola sehingga apabila mengalami keterlambatan dapat diatasi dengan cepat dan baik.

      Metode penjadwalan yang dapat digunakan untuk meningkatkan waktu pelaksanaan proyek secara efisien dan efektif adalah Critical Path Method (CPM). Menurut Schroeder (1996: 432), CPM adalah metode berdasarkan jaringan yang menggunakan keseimbangan waktu-biaya linear. Setiap kegiatan dapat diselesaikan lebih cepat dari waktu normalnya dengan cara melakukan kegiatan untuk sejumlah biaya tertentu. Jika waktu penyelesaian proyek tidak memuaskan, beberapa kegiatan tertentu dapat dipintas untuk dapat menyelesaikan waktu yang lebih sedikit. CPM merupakan jenis network planning activity on arrow (AOA). Tujuan lintasan kritis adalah untuk mengetahui dengan cepat kegiatan dengan tingkat kepekaannya tinggi terhadap keterlambatan pelaksanaan, sehingga dapat diketahui kegiatan yang harus mendapatkan perhatian khusus dan prioritas. Ada beberapa langkah dalam pembuatan Critical Path Method (CPM) antara lain sebagai berikut :

  • Memahami urutan dan hubungan antara setiap kegiatan yang bersangkutan.

Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan proyek jalan tol yang merupakan konektivitas pendukung dari Medan ke Danau Toba terdiri dari 6 seksi yaitu seksi 1 Tebing Tinggi – Inderapura (20,40 km), seksi 2 Inderapura – Kuala Tanjung (18,05 km), seksi 3 Tebing – tinggi – serbelawan (30 km), seksi 4 Serbelawan – Pematang Siantar (28 km), seksi 5 Pematang Siantar – Seribudolok (22,30 km) dan seksi 6 Seribudolok – Parapat (16,70 km).

  • Membuat satu jaringan dengan jaringan lainnya sesuai dengan aturan yang dibuat.

Seperti pembangunan jalan tol yang terdiri dari 6 seksi, keenam seksi tersebut akan saling dihubungkan dengan total panjang jalan tol adalah 143,25 km.

  • Mengedentifikasi kegiatan dengan predecessor atau succesornya.

Kegiatan yang menggunakan predecessor atau successor cocok untuk diterapkan dalam proyek pembangunan jalan tol ini karena proyek   berskala   besar   yang   memiliki   biaya   besar   dan kecenderungan  akan  bertambahnya  kompleksitas  proyek.

  • Apabila jumlah jenis kegiatan memiliki hingga ratusan untuk memudahkan penyusunan CPM maka dilakukan sesuai urutan pekerjaan dari setiap kelompok pekerjaan.

     Setelah CPM dari masing masing kegiatan proyek pembangunan jalan tol dibuat selanjutnya CPM tersebut digabungkan menjadi CPM dari semua kegiatan. Dari penggabungan semua jadwal kegiatan dengan menggunakan Critical Path Method maka akan diketahui waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan proyek sampai proyek selesai. Metode Critical Path Method (CPM) memiliki dua perhitungan penjadwalan yaitu hitungan maju (Forward Pass) dan hitungan mundur (Backward Pass). Hitungan maju (Forward Pass) adalah hitungan yang dimulai dari kegiatan paling awal menuju kegiatan paling akhir. Dimana waktu paling awal suatu kegiatan adalah waktu mulai paling awal ditambah durasi kegiatan. Hitungan maju juga dapat terjadi ketika suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan terdahulu yang saling bergabung, maka waktu mulai paling awal (ES) adalah waktu selesai paling awal (EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu.

                      EF  = ES + D atau EF(i-j) 

                             = ES(i-j) + D(i-j)

     Hitungan mundur (Backward Pass) adalah hitungan dimulai dari kegiatan yang paling akhir proyek. Aturan hitungan mundur (backward pass) yaitu waktu mulai paling akhir adalah waktu selesai paling akhir dikurangi durasi kegiatan yang bersangkutan. Kemudian jika suatu kegiatan memecah menjadi dua atau lebih kegiatan berikutnya, maka waktu selesai paling akhir (LF) kegiatan tersebut adalah waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan berikutnya yang terkecil.

                   LS   = LF-D atau LS(i-j) 

                          = LF(i-j) – D(i-j)

Penjadwalan Tenaga Kerja

1-png-60a223768ede481c880a0622.png
1-png-60a223768ede481c880a0622.png
Sumber : Jurnal unimed.ac.id/Ali Akbar Fikri                                                               

Forward Pass CPM     

dua-png-60a2231ad541df76fe0b8152.png
dua-png-60a2231ad541df76fe0b8152.png
Sumber : Jurnal unimed.ac.id/Ali Akbar Fikri   

      Dari data yang diperoleh dengan menggunakan metode CPM forward pass atau hitung maju dan data penjadwalan bagi tenaga kerja dapat dilihat bahwa nilai yang terbesar terdapat pada hari ke 345 hari. Sehingga dengan menggunakan metode Critical Path Method (CPM), solusi yang dapat diberikan untuk pengoptimalan penjadwalan pembangunan Jalan Tol Tebing Tinggi -- Parapat agar waktu pengerjaan lebih efisien dan efektif dengan panjang 143,25 km adalah selama 345 hari.

Referensi:

1. Fikri Akbar Ali. 2021. Analisa penjadwalan main work dengan metode CPM  dan PDM pada proyek jalan tol tebing tinggi - parapat. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/edev/article/download/24804/15725.

2.  Sastrawan Setia. 2020.Studi kajian manajemen lalu lintas dampak jalan tol.https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/but/article/view/2314/1554.

3. Permula Edo Kishin,dkk.2021. Perbandingan risiko yang berpengaruh terhadap kinerja pada proyek bagunan hotel dan proyek jalan tol. http://ojs.polmed.ac.id/index.php/agregat/article/download/63/90

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun