internet yang merata. Wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) sering kali mengalami keterbatasan akses internet akibat kendala infrastruktur dan medan geografis yang sulit dijangkau. Keterbatasan ini membawa dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam bidang Pendidikan, ekonomi, Kesehatan, sosial dan budaya, serta pemerintahan. Kondisi ini memperparah ketimpangan pembangunan antara daerah 3T dan daerah lainnya, menciptakan tantangan serius bagi inklusivitas pembangunan nasional. Oleh karena itu, PT Telkom Indonesia, sebagai pemimpin di industri telekomunikasi nasional, mengambil langkah strategis dengan memanfaatkan jaringan serat optik untuk mengatasi kesenjangan internet di wilayah ini.
Indonesia, dengan wilayah geografis yang terdiri dari lebih dari 17.000 pulau, menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan aksesJaringan serat optik menjadi tulang punggung transformasi digital di Indonesia, termasuk di daerah 3T. Salah satu inisiatif besar Telkom adalah partisipasinya dalam Proyek Palapa Ring, yang disebut sebagai "tol langit" Indonesia. Palapa Ring membangun infrastruktur serat optik nasional yang menghubungkan wilayah-wilayah terpencil dengan pusat-pusat jaringan utama. Dengan total panjang kabel yang mencapai ribuan kilometer, Palapa Ring memungkinkan konektivitas internet cepat hingga ke daerah yang sebelumnya sulit dijangkau. Ririek Adriansyah, Direktur Utama PT Telkom Indonesia mengatakan, “Telkom berkomitmen terus mengembangkan kualitas dan kecepatan jaringan bagi masyarakat, agar semakin banyak insan yang bisa go digital, go modern, dan go global.”
Tidak hanya melalui Palapa Ring, PT Telkom juga melanjutkan upayanya dengan membangun jaringan serat optik yang mencakup hingga pelosok desa. Program ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menghadirkan akses internet merata sebagai bagian dari transformasi digital nasional. Langkah ini juga mendukung ambisi PT Telkom dalam membantu pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
SDGs
Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan adalah agenda global yang disepakati oleh negara-negara anggota PBB untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan di berbagai bidang hingga tahun 2030. Berikut adalah tujuan SDGs yang relevan dengan inisiatif ini:
- SDG 4: Pendidikan Berkualitas
Akses internet merata, termasuk di wilayah terpencil, mendukung pendidikan digital, yang meningkatkan kualitas dan inklusi pendidikan. - SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Jaringan internet berkualitas memungkinkan layanan telemedicine, yang membantu meningkatkan akses kesehatan terutama di daerah yang sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan konvensional. - SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Solusi pemberdayaan ekonomi berbasis digital memberikan peluang bagi masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah terpencil. - SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur
Pembangunan jaringan serat optik hingga pelosok desa merupakan investasi dalam infrastruktur teknologi yang mendukung inovasi dan perkembangan industri di daerah terpencil. - SDG 10: Mengurangi Ketimpangan
Dengan menyediakan akses internet di wilayah terpencil, kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan dapat dikurangi, sehingga mendukung inklusi sosial dan ekonomi.
Implementasi
Salah satu contoh implementasi jaringan optik di daerah 3T oleh Telkom Indonesia adalah melalui program Indonesia Digital Network (IDN) di Papua dan daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), Telkom Indonesia telah membangun jaringan serat optik yang memungkinkan masyarakat lokal untuk menikmati akses internet berkecepatan tinggi. Implementasi ini mendukung layanan pendidikan daring, telemedicine, serta meningkatkan konektivitas UMKM lokal dengan pasar nasional maupun internasional. Selain itu, melalui anak perusahaan seperti Telkomsel, Telkom juga menghadirkan jaringan 4G LTE di wilayah-wilayah yang terhubung dengan jaringan optik tersebut, memastikan infrastruktur mendukung layanan broadband.
Contoh lain implementasi jaringan optik di daerah 3T oleh Telkom Indonesia adalah proyek Desa Digital. Melalui program ini, Telkom membangun infrastruktur jaringan serat optik untuk mendukung digitalisasi desa di berbagai wilayah terpencil. Salah satu implementasinya terlihat di Pulau Natuna, Kepulauan Riau, di mana Telkom telah memasang jaringan serat optik untuk menyediakan layanan internet cepat bagi masyarakat. Infrastruktur ini memungkinkan akses terhadap aplikasi digital seperti Plaza Desa untuk administrasi pemerintahan, e-commerce lokal untuk memasarkan produk UMKM, dan platform edukasi berbasis digital.
Selain itu, Telkom juga mendukung pengembangan digital inclusion di wilayah 3T dengan menghadirkan wifi corner atau IndiHome Learning Corner di desa-desa terpencil. Contohnya adalah di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, di mana Telkom telah menginstal jaringan optik yang memungkinkan siswa dan tenaga pendidik untuk mengakses internet guna mendukung proses pembelajaran daring. Implementasi ini juga mendukung petani lokal untuk memanfaatkan teknologi digital dalam mendapatkan informasi harga pasar, cuaca, serta pelatihan pertanian modern.
Pembangunan jaringan optik ke wilayah 3T oleh Telkom Indonesia telah memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan konektivitas, mendukung pendidikan, ekonomi, dan layanan kesehatan, serta mengurangi kesenjangan digital, sejalan dengan misi SDGs untuk pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan; oleh karena itu, pengembangan infrastruktur ini harus terus dilanjutkan agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh seluruh masyarakat Indonesia.