Mohon tunggu...
Yohana isip
Yohana isip Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas PGRI kanjuruhan Malang

Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Naskah Drama Bulan Bujur SangkarKarya Iwan Simatupang

23 Desember 2022   12:30 Diperbarui: 23 Desember 2022   12:31 3453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Naskah Drama Bulan Bujur Sangkar

Drama satu babak

Di berbagai Negara Drama merupakan salah satu karya sastra yang selalu banyak di minati oleh semua orang termaksud ilmu-ilmuan. Drama juga bisa di ungkapkan dalam bentuk sederhana dan singkat. Di dalam drama juga banyak mempunyai keunikan nya contoh nya pementasan di atas pangung, drama juga bisa dituangkan dalam bentuk dialog yang mengambarkan konflik kisah kehidupan seorang yang di pentas kan.

Naskah drama yang akan di analisis menggunakan stilistika sebagai objek kajiannya. Sebelumnya, perlu kita ketahui bahwa stalistika adalah ilmu yang mempelajari dengan menggunakan gaya dan bahasa dalam sebuah karya sastra.

Tentunya, juga dalam sebuah naskah drama,puisi,cerpen dll pasti menggunakan citraan agar bisa membangkitkan pikiran dan perasaan pembaca, objek-objek yang digunakan adalah pikiran,perasaan,tindakan agar bisa menimbulkan pembayangan imajinasi pembaca. 

Naskah drama yang berjudul "Bulan Bujur Sangkar" karya Iwan Simatupang terdapat berbagai berbagai citraan yang sangat menarik untuk dikaji lebih dalam lagi.


ORANG TUA (Sibuk menyiapkan tiang gantung).

Kau siapa mengapa. Betapa megah. Hidupku seluruhnya kusiapkan untuk mencari jenis kayu termulia bagimu. Mencari jenis tali termulai bagimu. Enam puluh tahun lama nya aku mengeliling bumi, peggunungan, lautan,padang pasir .

Masuk pemuda, bertampang liar, letih,dan mentang mitraliur. Ia kaget, melihat tiang gantung dan orang yang berdiri tenang di sampingnya.

Orang tua

Tunggu jangan kau tergesa- gesa. Mari kita tentukan dulu tegak kita masing- masing. Agar jangan silap menafsirkan peran kita masing-masing. Yang mematikan atau yang dimatikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun