Mohon tunggu...
Yohana Aprilia
Yohana Aprilia Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Nama : Yohana Aprilia NIM : 46122110041 Mata Kuliah : Kewirausahaan 1 Dosen : Prof. Dr. Apollo, Ak., M.Si. Program Studi : Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tugas Besar 2 Kewirausahaan I

31 Mei 2023   05:56 Diperbarui: 31 Mei 2023   05:59 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Proposal Usaha Bisnis Kedai Dessert Springkle dengan merumuskan strategi bisnis visi dan misi, analisis peran kepemimpinan, Porter's Five Generic Strategies, analisis 5P (Product, Price, Place, Promotion, People), analisis SWOT, analisis Cost-Volume-Profit (CVP), dan break-even point untuk memastikan keberhasilan bisnis ini"

I. Pendahuluan                                                               

Kedai Dessert Sprinkle adalah usaha toko kue dengan piilihan macam makanan penutup yang diproduksi langsung oleh kedai kami sendiri dan dibuat dengan bahan berkualitas. Selain menjual berbagai macam jenis makanan penutup Kedai Dessert kami juga menyediakan berbagai macam jenis minuman dan makanan mulai dari makanan ringan hingga makanan berat. Dengan dibuatnya proposal bisnis ini kami yakin jika Kedai Dessert kami yaitu Kedai Dessert Sprinkle ini akan terus berkembang dan mampu bersaing dipangsa pasar dalam jangka panjang. Dalam proposal ini saya akan melampirkan beberapa pembahasan yaitu Strategy Bisnis Visi Misi proposal bisnis, Analisis Peran Leadership, Porter's Five Generic Strategies, Analisis 5P (Product, Price, Promotion, Place, and People), Analisis SWOT, Cost Volume Profit Analysis, Break-even point. Dalam proposal usaha ini kami berusaha untuk melihat kelayakan usaha bisnis yang kami jalankan dan sebagai pertimbangan bagi calon investor maupun calon wirausaha lainnya.

 II. Strategy Bisnis Visi dan Misi

 

Visi adalah kemampuan memandang; kemampuan memahami apa yang akan diwujudkan di masa yang akan datang; ide yang ada dalam angan-angan tentang sesuatu (Dictionary Of Language and Culture, Longman).

Misi merupakan langkah/kegiatan yang harus dilaksanakan guna merealisasikan tercapainya visi. (DR. Sapta Nirwandar, Makalah Seminar)

Berdasarkan pengertian Visi dan Misi menurut ahli diatas kita dapat mengetahui bahwa visi dan misi sangat penting untuk dibuat tidak hanya ketika berorganisasi tetapi juga ketika menjalankan suatu usaha atau bisnis.Ada banyak sekali manfaat yang dapat dipetik dengan adanya Visi dan Misi. Salah satu  manfaat visi antara lain adalah dapat menumbuhkan komitmen dan semangat bagi para pengusaha bisnis dan karyawannya, sebagai bahan untuk mempermudah keadaan bisnis atau usaha dimasa sekarang dan dimasa depan dimana pandangan bisnis atau usaha jelas tertuang didalam visi.

Selain dari pada visi,misi juga memiliki peran penting sebagai tujuan atas usaha dan bisnis yang ditekuni. Lalu mengapa visi dan misi menjadi penting untuk dimiliki bagi pelaku bisnis atau usaha adalah karena jika tidak ada visi dan misi maka semua usaha yang dilakukan akan menjadi tidak terarah karena tidak ada dasar yang membuat para pelaku bisnis atau usaha tersebut berkomitmen untuk terus menjalankan bisnisnya.

Kami menyadari pentingnya visi dan misi untuk dimiliki guna sebagai tujuan dasar dalam menjalankan usaha kami, dan berikut ini adalah visi dan misi dari Kedai Dessert Springkle ; 

1. Visi

Menjadi Kedai Dessert terenak dan terlengkap yang menyediakan berbagai hidangan makanan dan minuman penutup dengan menyajikan kualitas produk terbaik dan menciptakan lingkungan yang nyaman untuk semua pelanggan.

2. Misi

- Menyediakan dessert berkualitas tinggi: Misi ini bertujuan untuk menyajikan dessert yang terbuat dari bahan-bahan berkualitas tinggi, segar, dan lezat kepada pelanggan. Fokus utamanya adalah untuk memberikan pengalaman makan yang memuaskan dan memanjakan lidah pelanggan.

- Inovasi dalam dessert: Misi ini menekankan pada eksplorasi dan pengembangan dessert baru yang kreatif dan unik. Usaha ini berkomitmen untuk terus menciptakan hidangan penutup yang inovatif dan menarik untuk memberikan pengalaman yang menyegarkan bagi pelanggan.

- Menawarkan variasi pilihan: Misi ini berfokus pada menyediakan beragam pilihan dessert, mencakup berbagai rasa, bentuk, dan tampilan. Usaha ini bertujuan untuk memenuhi berbagai preferensi dan selera pelanggan sehingga mereka dapat menemukan dessert yang sesuai dengan keinginan mereka. 

- Mengutamakan kualitas dan kebersihan: Misi ini menempatkan kebersihan dan kualitas sebagai prioritas utama. Usaha ini berkomitmen untuk memastikan bahwa seluruh proses produksi dessert dilakukan dengan standar kebersihan yang tinggi dan bahan-bahan yang digunakan adalah yang terbaik.

- Menjadi destinasi favorit dessert: Misi ini bertujuan untuk menciptakan tempat yang populer dan terkenal sebagai tujuan favorit bagi pecinta dessert. Usaha ini ingin menjadi tempat yang menyenangkan, ramah, dan terjangkau bagi pelanggan untuk menikmati berbagai hidangan penutup.

- Berkelanjutan dan bertanggung jawab: Misi ini berfokus pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Usaha ini berkomitmen untuk menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, mendukung petani lokal, dan berkontribusi pada komunitas sekitar melalui berbagai inisiatif sosial.

3. Strategi Bisnis

Menurut Pearce dan Robinson (2013) Strategi adalah 'rencana main' suatu perusahaan. Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan dan dimana ia harus bersaing menghadapi lawan dan dengan maksud dan tujuan apa.

Menurut Dewanti (2008:4, p29) dalam buku kewirausahaan, strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi melalui misi-misinya.

Joewono (2012: 3) mengatakan bahwa strategi bisnis adalah strategi mencapai tujuan yang sering dianalogikan dengan strategi catur, yang dimana sistematika berfikir, penyusunan rencana, kesigapan melangkah, keberanian mengambil resiko dan gairah untuk memenangkan pertandingan merupakan beberapa karakteristik permainan catur yang relevan dengan praktek pengelolaan bisnis.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa strategi bisnis merupakan strategi untuk mencapai tujuan dalam pengelolaan bisnis yang merupakan pedoman untuk rencana strategi suatu perusahaan yang dimaksudkan untuk membangun dan memperkuat posisi bersaing produk atau jasa perusahaan dalam industri.

Berdasarkan dari pengertian yang telah dipaparkan oleh beberapa ahli dan banyak pertimbangan maka berikut ini adalah beberapa strategi bisnis dari usaha Kedai Deesert kami yang telah kami susun;

a. Lokasi Usaha

Kedai Dessert Sprinkle berada didaerah kawasan Sumarecon Bekasi. Kami memilih lokasi tersebut karena berada ditempat yang sangat strategis dimana kami melihat bahwa lokasi tersebut dekat dengan daerah perkantoran dan dekat dengan Mall Sumarecon Bekasi. Kami memilih tempat yang strategis dengan memperhatikan akses jalan agar mudah bagi konsumen kami untuk datang ke Kedai Dessert kami, tempat parkir yang luas juga kami sediakan untuk para pelanggan yang datang membawa kendaraan pribadi.

b.Target Konsumen

Strategi bisnis kami memfokuskan untuk menargetkan konsumen semua kalangan usia, baik mahasiswa, para pekerja kantoran atau bahkan anak- anak yang ingin mulai merasakan cita rasa dessert dengan berbagai pilihan rasa dan bentuk. Alasan kami menargetkan mereka adalah karena akan sesuai baik dari segi harga, pilihan makanan atau minuman serta tempat yang mudah dijangkau dan ditemukan oleh mereka.

c. Pelayanan

Semua pelanggan pasti mengharapkan pelayanan yang nyaman, pelanggan pasti menghargai para pelayan yang ramah, sigap dan tanggap. Kami akan berusaha memberikan pelayanan yang memadai dan memberikan kenyamanan bagi seluruh pelanggan kami melalui para staff karyawan dengan cara bersikap ramah, melayani pelanggan dengan baik dan sepenuh hati, serta melakukan interaksi dengan mereka secara pribadi untuk menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan para pelanggan.

d. Promosi

Pada strategi promosi ini, kami akan memanfaatkan platform media sosial sebagai salah satu bentuk media promosi. Kami mempromosikan melalui situs-situs web Kedai Dessert kami salah satunya adalah dengan melalui instagram. Selain itu, kami juga akan mengikuti berbagai acara event demi mempromosikan Kedai Dessert kami agar lebih banyak dikenal oleh masyarakat dan juga kami akan mengadakan acara khusus seperti pertunjukan musik, atau diskon spesial pada hari-hari tertentu untuk menarik perhatian pelanggan potensial.

III. Peran Kepemimpinan

 

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Kepemimpinan menurut Wahjosumidjo (1987:11). Kepemimpinan pada hakikatnya adalah suatu hal yang melekat pada seorang pemimpin yang memiliki sifat tertentu, seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan. Kepemimpinan dapat dikategorikan juga sebagai rangkaian kegiatan pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan setrta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri.

Leadership menurut Peter Nothouse, Bruce Avolio, dan Bernard Bass terdapat 12 gaya leadership yaitu Trait Aproach, Style Approach, Situational Approach, Contingency Theory, Path Goal Theory, Leader Member Exchange Theory, Transformational-Transactional Approach, Team Leadership Theory, Psychodinamic Approach, Path Goal Approach, Charismatic Leadership, Servant Leadership.

Berdasarkan dari pemaparan 12 gaya leadership yang disampaikan diatas kami telah mempertimbangkan bahwa Kedai Dessert kami akan menerapkan gaya kepemimpian servant leadership. 

Gaya kepemimpinan "servant leadership" adalah pendekatan kepemimpinan yang menekankan pada pelayanan dan pengabdian kepada orang lain sebagai landasan utama dari kepemimpinan. Pemimpin yang menganut gaya kepemimpinan servant leadership berfokus pada kebutuhan dan kepentingan anggota timnya, serta berupaya untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang.

Gaya kepemimpinan servant leadership bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif, berorientasi pada pertumbuhan individu, dan mendorong keterlibatan aktif dari semua anggota tim. Dengan memfokuskan perhatian pada pelayanan kepada orang lain, pemimpin servant leadership membangun hubungan yang kuat, memotivasi anggota tim, dan mencapai keberhasilan bersama.

Kenapa kami memilih servant leadership adalah karena akan sangat cocok dengan pendekatan yang akan kami lakukan, tidak hanya para staff ke konsumen, tetapi sebagai pemimpin kami juga harus bisa memahami dan mau untuk melayani para staff kami agar mereka juga dapat bekerja dengan baik. Servant Leadership memiliki karakteristik yang berbeda dari gaya kepemimpinan yang lain karena memprioritaskan kebersaamaan dalam bisnis. Kami memahami peran leadership akan sangat penting bagi berjalannya bisnis kami dalam jangka panjang, maka dari itu servant leadership akan sangat cocok untuk menjalankan bisnis kami.

IV. Porter's Five Generic Strategies

 

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Porter's Five Generic Strategies adalah kerangka konseptual yang dikembangkan oleh Michael Porter, seorang tokoh terkenal di bidang strategi bisnis. Dalam kerangka ini, Porter mengidentifikasi lima strategi umum yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif di pasar. Namun, walaupun terdapat berbagai penilaian dan interpretasi, Porter secara luas diakui sebagai pencetus konsep ini. 

Dalam bisnis Kedai Dessert Springkle ini, kami sudah melakukan analisis strategi bisnis dengan menggunakan Porters Five Generic Strategies sebagai berikut;

a. Cost Leadership

 

Cost leadership adalah mekanisme membangun keunggulan kompetitif dengan memiliki biaya operasi terendah di industri. Strategi ini sangat menguntungkan di pasar di mana harga merupakan faktor penting. Strategi ini bertujuan untuk mencapai cost leadership adalah menjadi produsen dengan biaya terendah dibandingkan dengan pesaing. Ini biasanya dicapai dengan produksi skala besar yang memungkinkan perusahaan mencapai skala ekonomis atau dengan menginovasi proses produksi. Dalam bisnis kami produk utamanya menggunakan bahan baku pilihan dengan harga yang tidak murah.Akan tetapi untuk menyiasati hal tersebut kami menggunakan koneksi lain yang kami punya untuk mendapatkan harga yang rendah dengan kualisas yang kami inginkan. Selain menggunakan koneksi atau kenalan, untuk menjaga kepercayaan para pelanggan pastinya kami akan menggunakan kontrak kerja agar bahan baku berkualitas yang kami butuhkan tetap diberikan kepada kami dengan perjanjian-perjanjian yang sudah disepakati. Dengan adanya strategi bisnis yang kami lakukan ini akan sesuai dengan strategi cost leadership, serta dapat menekan biaya produksi yang digunakan.

 

b. Differentiation

 

Strategi ini berfokus pada pengembangan produk atau layanan yang unik dan memiliki atribut yang dihargai oleh pelanggan. Dengan menciptakan nilai tambah dan membedakan diri dari pesaing, perusahaan dapat menarik pelanggan yang bersedia membayar premi untuk produk yang unik. Dalam strategi ini, inovasi, desain produk, merek, dan pelayanan pelanggan menjadi faktor penting. Dalam bisnis Kedai Dessert Springkle ini kami menambahkan nilai lebih terhadap produk kami yaitu dengan beraneka ragam pilihan dessert yang unik baik dari segi rasa maupun bentuk dimana hal tersebut sangat berbeda dari pesaing. Selain itu kami akan terus berinovasi terus untuk membuat berbagai macam banyak dessert yang baru dan enak agar dapat memanjakan lidah para pelanggan setia kami.

 

c. Focus Strategy

 

Strategi ini berfokus melibatkan konsentrasi pada segmen pasar yang terbatas atau pasar niche tertentu. Perusahaan menggunakan keahlian atau pengetahuan khusus untuk melayani dengan baik segmen pasar yang terpilih. Fokus dapat berarti fokus pada segmen geografis tertentu, kelompok pelanggan tertentu, atau produk dan layanan yang spesifik. Dalam bisnis Kedai Dessert Springkle ini kami menggunakan bahan baku pilihan yang berkualitas, dan untuk mendapatkan low cost dan differentiation ini kami akan memfokuskan dengan bahan baku yang sudah diperoleh dengan harga rendah kemudian membuat berbagai macam dessert dengan harga yang berani bersaing dipangsa pasar,untuk menambah peluang melawan para pesaing kami juga menggunakan strategi promosi lainnya seperti mengadakan diskon serta promo pembelian paket bundling dengan harga murah.

 

d. Cost Focus

 

Strategi fokus biaya rendah ini hampir mirip dengan strategi kepemimpinan biaya rendah, akan tetapi dengan fokus pada segmen pasar yang terbatas. Pada strategi ini perusahaan berupaya menekankan dengan biaya operasional terendah di segmen pasar tertentu. Dengan demikian, mereka dapat menawarkan harga yang lebih rendah atau nilai yang lebih baik dari pada pesaing dalam segmen pasar tersebut. Dalam bisnis Kedai Dessert Springkle ini menggunakan bahan baku pilihan dengan harga yang tidak murah. Akan tetapi untuk menyiasati hal tersebut kami menggunakan koneksi lain yang kami punya untuk mendapatkan harga yang rendah dengan kualisas yang kami inginkan. Hal tersebut kami lakukan untuk mendapatkan low cost dengan menekankan pada biaya operasional agar produk yang kami pasarkan dapat bersaing dan tidak kalah saing dalam segmen pasar yang ada.

 

e. Differentiation Focus

 

Strategi ini menggabungkan fokus pada segmen pasar yang terbatas dengan pendekatan diferensiasi. Perusahaan berusaha untuk menciptakan produk atau layanan yang unik dan memiliki nilai tambah yang dihargai oleh pelanggan dalam segmen pasar yang terpilih. Dalam bisnis Kedai Dessert Springkle ini kami menambahkan nilai lebih terhadap produk kami yaitu dengan beraneka ragam pilihan dessert yang unik baik dari segi rasa maupun bentuk dimana hal tersebut sangat berbeda dari pesaing. Selain itu kami akan terus berinovasi terus untuk membuat berbagai macam banyak dessert yang baru dan enak agar dapat memanjakan lidah para pelanggan setia kami.

 

V. Analisis 5P (Product, Price, Place, Promotion, People)

 

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Analisis 5P adalah kerangka kerja yang digunakan dalam pemasaran untuk menganalisis elemen-elemen penting yang mempengaruhi strategi pemasaran suatu produk atau layanan. Kelima P yang menjadi fokus dalam analisis ini adalah produk (product), harga (price), promosi (promotion), tempat (place), dan orang (people). Berikut adalah analisis 5P yang sudah kami pertimbangkan dalam menjalankan usaha bisnis kami;

 
1. Produk (Product)

 

Pada hal ini mencakup semua aspek terkait dengan produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Fokusnya termasuk fitur, kualitas, merek, desain, paket, dan atribut lainnya yang menentukan nilai produk atau layanan tersebut bagi konsumen. Analisis produk melibatkan pemahaman mendalam tentang segmen pasar target, kebutuhan pelanggan, dan bagaimana produk tersebut memenuhi kebutuhan tersebut.

Produk yang kami jual di Kedai Dessert Springkle ini adalah berbagai macam ragam makanan dan minuman penutup yang unik dan berbeda. Hidangan pentup yang kami sajikan berbeda dengan yang sudah ada dipasaran. Kami menyediakan makanan penutup yang beraneka ragam jenis dan rasa demi memenuhi selera pelanggan yang berbeda, selain itu kami juga menjual dessert yang unik-unik dari segi bentuk sehingga menciptakan inovasi yang baru dan sangat dapat menarik perhatian pelanggan. Produk yang kami jual kami pastikan menggunakan bahan baku pilihan yang berkualitas tinggi dengan proses pengolahan yang menggunakan alat-alat steril untuk menjamin kebersihan dan kesahatan terhadap pelanggan kami.

 

2. Harga (Price)

Dalam hal ini berkaitan dengan penetapan harga produk atau layanan. Analisis harga melibatkan penilaian terhadap biaya produksi, harga pesaing, permintaan pasar, dan strategi penetapan harga yang diinginkan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan harga yang tepat yang dapat menghasilkan pendapatan yang optimal dan sekaligus tetap kompetitif di pasar.

Harga yang kami tawarkan sangat beragam, variasi dan tingkat keunikan menjadi salah satu penentu perbedaan harga. Harga yang kami berikan di toko kami adalah mulai dari Rp 20.000 untuk harga terendahnya dengan jaminan makanan  dan minuman yang berkualitas serta pengolahanc yang higienis. Harga yang kami tawarkan tersebut kami sesuaikan dengan target pasar kami yaitu anak-anak, para remaja, para mahasiswa dan pekerja, hingga orang tua bahkan lanjut usia. Harga akan menyesuaikan dengan pilihan variasi dan keunikan yang dipilih oleh para pelanggan kami.

 

3.Promosi (Promotion)

 

Dalam hal ini mencakup tentang semua aktivitas pemasaran yang dilakukan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produk atau layanan kepada para pelanggan. Promosi ini meliputi berbagai elemen seperti periklanan, hubungan masyarakat, penjualan langsung, promosi penjualan, dan strategi komunikasi lainnya. Analisis promosi mencakup pemahaman tentang target audiens, pesan yang efektif, saluran komunikasi yang tepat, dan metode promosi yang optimal.

Promosi bisnis kami yang utama sekarang adalah melalui platform media sosial, kami membuat akun di Instagram, Tiktok dan Facebook sebagai tempat berbagi apa saja kegiatan yang ada dan pemberitahuan mengenai menu baru serta promo yang akan datang. Tidak hanya itu, kami juga bekerja sama dengan marketplace seperti shopeefood, gofood dan grabfood untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan yang ingin memesan menu kami ketika mereka tidak bisa datang langsung ke Kedai Dessert kami. Kami memilih media sosial sebagai tempat utama kami melakukan promosi adalah karena kami melihat sekarang ini bahwa media sosial sangat diperlukan dan dibutuhkan, lalu dapat memberikan dampak penyebaran yang luar biasa untuk memperkenalkan Kedai Dessert kami ini. Selain dari pada platform media sosial, kami juga mempromosikan usaha kami dengan membagikan brosur pada saat mengadakan event agar pala pelanggan dapat mengetahui lebih banyak tentang Kedai Dessert kami.

 

4. Tempat (Place)

 

Dalam hal ini mengacu pada distribusi dan lokasi produk atau layanan. Tempat berhubungan dengan saluran distribusi, strategi distribusi, dan ketersediaan produk di pasar. Analisis tempat melibatkan penilaian terhadap saluran distribusi yang efisien, strategi penempatan produk di tempat yang tepat, dan ketersediaan produk bagi konsumen target.

Lokasi adalah salah satu elemen yang sangat penting dalam keberhasilan menjalankan bisnis, sebaik apapun produk dan promosi yang ada jika tidak didukung dengan lokasi strategis maka bisa mempengaruhi minat para pelanggan. Lokasi usaha Kedai Dessert Springkle ini terletak di daerah Sumarecon Bekasi, kami memilih kawasan daerah tersebut dikarenakan kami melihat bahwa lokasi terserbut adalah lokasi yang sangat strategis untuk Kedai Dessert kami. Pemilihan lokasi ini juga berdasarkan dengan pertimbangan target pasar, serta kemudahan untuk dijangku oleh para pelanggan. Lokasi kami mudah ditemukan dan dapat dijangkau dengan transportasi umum maupun kendaraan pribadi, serta kami juga menyediakan tempat parkir yang luas untuk para pelanggan dari Kedai Dessert Springkle.

 

5. Orang (People)

 

Dalam hal ini mencakup peran dan interaksi orang-orang yang terlibat dalam pemasaran produk atau layanan, termasuk karyawan, pelanggan, dan mitra bisnis. Analisis orang melibatkan pemahaman tentang kebutuhan dan preferensi pelanggan, pengalaman pelanggan, pelatihan dan pengembangan karyawan, serta keterlibatan dan dukungan mitra bisnis.

Yang dimaksud dalam hal ini adalah para staff dari Kedai Dessert kami yang pastinya kami memilih staff yang memiliki pengalaman dibidang makanan dan minuman. Tetapi kami juga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan perekrutan staff baru yang belum mempunyai pengalaman dalam bidang tersebut, dikarenakan nantinya kami akan memberikan pengajaran dan pengarahan terhadap para staff kami. Hal ini juga sesuai dengan gaya kepemimpinan Servant Leadership yang kami pilih yaitu perduli terhadap para karyawan kami. Pelayanan terhadap para pelanggan menjadi perhatian yang juga kami utamakan yaitu dengan memberikan salam selamat datang dan tersenyum ramah ketika ada  pelanggan yang ingin memasuki toko, hal tersebut dilakukan karena dengan pelayanan yang baik maka pasti akan memberikan kesan tersendiri bagi para pelanggan dan para pelanggan akan merasa nyaman sehingga dapat meyakinkan mereka untuk kembali lagi ke toko kami.

Berdasarkan analisis 5P ini maka perusahaan dapat memahami dan mengelola berbagai aspek pemasaran yang mempengaruhi keberhasilan produk atau layanan mereka dipangsa pasar. Dengan mempertimbangkan masing-masing elemen 5P ini secara menyeluruh, perusahaan dapat merumuskan strategi pemasaran yang efektif dan relevan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan, serta mencapai keunggulan kompetitif.

VI. Analisis SWOT 

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Analisis SWOT yaitu suatu teknik perencanaan strategis yang terbagi dua faktor berupa external factor dan internal factor. Faktor yang berasal dari luar atau eksternal berperan dalam pemantauan lingkungan mikro maupun makro ekonomi melalui peluang serta ancaman (opportunities and threats) yang berhubungan dengan organisasi. Sedangkan faktor internalnya berupa strength untuk melihat mengevaluasi kekuatan dan weakness untuk mengevaluasi kelemahan perusahaan (Kotler & Keller, 2012).

Menurut Chandler dalam buku Analisis Swot (2003:3) menjelaskan bahwa strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya.

Berdasarkan dari pengertian yang telah dipaparkan oleh para ahli , kita dapat mengetahui bahwa Analisis SWOT digunakan untuk menilai Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses) dengan Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dalam menjalankan suatu usaha bisnis. Oleh sebab itu dalam menjalankan usaha bisnis Kedai Dessert Springkle ini kami sudah melakukan analisis SWOT sebagai berikut;

 

1. Strenght

- Kualitas Produk: Menawarkan berbagai macam dessert berkualitas tinggi dengan rasa yang lezat dan tampilan yang menarik.

- Keunikan Produk: Menyajikan dessert yang unik dan berbeda dari pesaing, dengan variasi rasa dan bentuk serta penyajian yang kreatif.

- Lokasi Kedai Dessert kami yang berada di Kawasan Sumarecon Bekasi menjadi salah satu kekuatan tersendiri untuk usaha bisnis ini, dikarenakan lokasi tersebut sangat strategis, dan mudah dijangkau dengan akses yang mudah juga.

- Para pegawai yang memiliki pengalaman dibidang tersebut menjadi salah satu kekuatan kami juga dalam terus menjalankan usaha bisnis ini. Dengan tangan handal para pegawai akan menciptakan rasa yang melekat dan dapat memanjakan lidah para pelanggan. Ciri khas yang dibuat dalam setiap produk akan meninggalkan kesan untuk para pelanggan sehingga akan sangat memungkinkan para pelanggan kami melakukan repeat buying secara terus menerus.

 

2. Weaknesses

- Keterbatasan Jangkauan: Tidak memiliki cabang atau outlet yang cukup luas, sehingga keterbatasan dalam mencapai pelanggan potensial.

- Ketergantungan pada Bahan Mentah: Bergantung pada pasokan bahan mentah tertentu yang mungkin terbatas atau sulit didapatkan.

- Tergantung pada Musim Tertentu: Penjualan dessert mungkin terpengaruh oleh musim tertentu, di mana permintaan bisa naik atau turun.

 

3. Opportunities

- Pertumbuhan Pasar: Pasar dessert terus berkembang dengan minat yang meningkat dari konsumen terhadap hidangan penutup yang kreatif dan variasi rasa yang beragam.

- Potensi untuk membuka cabang baru di lokasi yang strategis untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas.

- Kemitraan dengan Restoran atau Kafe: Kolaborasi dengan restoran atau kafe untuk menyediakan dessert eksklusif atau menjadi pemasok utama dessert mereka.

- Peningkatan Keterampilan Pemasaran: Mengembangkan kemampuan pemasaran melalui media sosial, situs web, atau strategi pemasaran digital lainnya untuk menjangkau dan menarik pelanggan baru.

 

4. Threats

- Persaingan yang Ketat: Persaingan dari bisnis dessert lainnya yang sudah mapan atau merek yang sudah dikenal di pasar.

- Perubahan Tren Konsumen: Perubahan preferensi dan tren konsumen terkait dengan dessert yang bisa mempengaruhi permintaan produk.

- Kenaikan Biaya Bahan Mentah: Kenaikan harga bahan mentah atau ketersediaan yang terbatas dapat mempengaruhi marjin keuntungan.

- Peraturan Pemerintah: Peraturan dan kebijakan pemerintah terkait dengan makanan dan minuman yang bisa berdampak pada operasional dan biaya usaha.

Dengan melakukan analisis SWOT ini, para pemilik usaha dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal mereka serta peluang dan ancaman eksternal yang ada di sekitar mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk merumuskan strategi pemasaran dan pengembangan bisnis yang lebih baik, memaksimalkan potensi yang ada, dan mengatasi tantangan yang mungkin dihadapi.

 

VII. Analisis Cost-Volume-Profit (CVP)

 

dokumen pribadi
dokumen pribadi

 

Menurut Garrison/Noreen (2006:322) yaitu"analisis cost-volume-profit adalah salah satu dari beberapa alat yang sangat berguna bagi manajer dalam memberikan perintah. Alat ini membantu manajer untuk memahami hubungan timbal balik antara biaya, volume, dan laba".

Menurut Hansen & Mowen (2000:423) yaitu "analisis cost-volume-profit merupakan alat yang berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena analisis CVP menekankan pada keterkaitan antara biaya, jumlah yang dijual, dan harga, analisis ini menggabungkan semua informasi keuangan perusahaan".

Menurut Blocher/Chen/Cokins/Lin (2009:387) yaitu"analisis cost-volume-profit merupakan metode untuk menganalisis bagaimana keputusan operasi dan keputusan pemasaran mempengaruhi laba bersih, berdasarkan pemahaman tentang hubungan antara biaya variabel, biaya tetap, harga jual per unit, dan tingkat output".

Dengan menggunakan analisis CVP, bisnis yang kita jalankan dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana biaya, volume penjualan, dan laba saling berhubungan, serta mengambil keputusan dan strategis untuk mencapai tujuan keuangan dalam menjalankan bisnis.

 

Berdasarkan dengan pengertian-pengertian dari analisis CVP yang telah disampaikan oleh para ahli, maka dari itu dalam bisnis Kedai Dessert Springkle ini kami juga menggunakan analisis CVP sebagai bahan perhitungan kami, analisis CVP kami yang telah dipertimbangkan adalah sebagai berikut;

 

1. Kontribusi Margin (CM) per Unit

 

Kontribusi margin adalah selisih antara harga jual per unit dan biaya variabel per unit. Analisis CVP akan membantu dalam menghitung kontribusi margin dan memahami berapa kontribusi margin yang diperoleh dari setiap unit penjualan. Hal ini penting untuk mengetahui berapa banyak penjualan yang diperlukan untuk mencapai titik impas atau mencapai target laba. Dalam hal ini, biaya produksi per bulan adalah Rp 25.000.000 dan target penjualan per bulan adalah 3.600 produk. Oleh karena itu, biaya variabel per unit dapat dihitung sebagai berikut:

 

Biaya Variabel per Unit   = Biaya Produksi per Bulan / Target Penjualan per Bulan

                                                   = Rp. 25.000.000 / 2.800

                                                    = Rp. 8.928,-

 

Kontribusi Margin per Unit          = Harga Produk - Biaya Variabel per Unit

= Rp 20.000 - Rp 8.928

= Rp.11.072,-

 

2. Rasio Kontribusi Margin (CM Ratio)

 

Rasio kontribusi margin adalah persentase kontribusi margin terhadap harga jual per unit. Dalam hal ini, CM ratio dapat dihitung sebagai berikut:

CM Ratio             = (Kontribusi Margin per Unit / Harga Produk) X 100

                               = (Rp. 11.072 / Rp. 20.000 ) X 100

                               = 55,36%

 

3. Break-even Point (Titik Impas)

 

Break-even point adalah tingkat penjualan di mana pendapatan sama dengan biaya (tidak ada keuntungan atau kerugian). Dalam hal ini, kita perlu menghitung break-even point dalam unit dan dalam rupiah.

Break-even Point dalam Unit = Biaya Tetap / Kontribusi Margin per Unit

= (Biaya Produksi per Bulan + Biaya Operasional per Bulan) / Kontribusi Margin per Unit

= (Rp 25.000.000 + Rp 15.000.000) / Rp 11.072

= 3.613 pcs,-

 

Break-even Point dalam Rupiah = Break-even Point dalam Unit x Harga Produk

= 3.613 X Rp 20.000

Dari perhitungan tersebut perusahaan perlu menjual sekitar 3.600 unit produk per bulan untuk mencapai titik impas.

 

4. Margin of Safety (Marjin Keamanan)

 

Margin of Safety menggambarkan sejauh mana penjualan aktual perusahaan dapat jatuh sebelum perusahaan mencapai titik impas. Dalam hal ini, kita akan menghitung margin of safety dalam per

Margin of Safety= (Penjualan Aktual - Break-even Point) / Penjualan Aktual 

= (3.800 -- 3.613) / 3.800

= 1,05%

Dengan demikian, perusahaan memiliki margin of safety sebesar 1,05%

 

5. Laba Bersih

Laba bersih dapat dihitung dengan mengurangi total biaya (tetap dan variabel) dari pendapatan.

Total Biaya          = (Biaya Produksi per Bulan + Biaya Operasional per Bulan)

= Rp 25.000.000 + Rp 15.000.000

= Rp. 40.000.000,-

Laba Bersih        = (Penjualan Aktual x Kontribusi Margin per Unit) - Total Biaya

= (3.800 x Rp 11.072) - Rp 40.000.000

= Rp. 2.073.600,-

 

Berdasarkan dengan semua perhitungan yang telah dianalisis , maka perusahaan akan memiliki laba bersih sebesar Rp 2.073.600,- per bulan.

Dengan melakukan analisis CVP akan memberikan gambaran bagi perusahaan tentang tingkat penjualan yang diperlukan untuk mencapai titik impas, laba bersih yang diharapkan, dan margin of safety dalam bisnis kami. Analisis tersebut kemudian digunakan sebagai acuan untuk mengambil keputusan usaha Kedai Dessert kami seperti menetapkan harga produk, mengevaluasi biaya, dan menetapkan target penjualan yang realistis.

 

VIII. Break-even point untuk memastikan keberhasilan bisnis ini

 

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Menurut Carter dan Usry yang (2006:272), pengertian Break Even Point adalah " titik dimana biaya dan pendapatan adalah sama. Tidak ada laba maupun rugi pada titik impas". 

Carter dan Usry (2006:272) menyatakan bahwa "Analisis titik impas digunakan untuk menentukan tingkat penjualan dan bauran produk yang diperlukan hanya untuk menutup semua biaya yang terjadi selama periode tertentu". Jadi, Break Even Point atau titik impas adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, dengan kata lain l aba sama dengan nol.

Berdasarkan pengertian menurut Carter dan Usry (2006:272) kita dapat mengetahui bahwa Break Even Point atau titik impas adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, atau dengan kata lain laba sama dengan nol. Sehingga dalam menjalankan usaha sangat penting untuk mengetahui perhitungan BEP ini agar dapat digunakan sebagai acuan dalam penjualan produk untuk mencapai titik impas.

Berikut ini adalah perhitungn BEP dalam usaha Kedai Dessert kami;

Break-even Point dalam Unit = Biaya Tetap / Kontribusi Margin per Unit

= (Biaya Produksi per Bulan + Biaya Operasional per Bulan) / Kontribusi Margin per Unit

= (Rp. 25.000.000 + Rp. 15.000.000) / 11.072

= 3.613 pcs

Break-even Point dalam Rupiah  = Break-even Point dalam Unit x Harga Produk

= 3.613 X Rp. 20.000

= Rp. 72.260.000,-

Berdasarkan dari perhitungan tersebut perusahaan perlu menjual sekitar 3.600 unit produk per bulan untuk mencapai titik impas.

 
IX. Kesimpulan

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Dalam kesimpulan, kami percaya bahwa usaha bisnis Kedai Dessert Springkle yang kami dirikan memiliki potensi yang sangat menjanjikan. Dengan variasi hidangan penutup yang kreatif, kualitas produk yang tinggi, dan pengalaman pelanggan yang memuaskan, kami yakin dapat memenangkan hati konsumen dan membangun pelanggan setia.

Melalui analisis pasar yang telah kami cermati, kami mengidentifikasi permintaan yang kuat untuk dessert yang unik dan lezat. Dengan strategi pemasaran yang efektif dan pemanfaatan media sosial, kami dapat menjangkau target pasar yang lebih luas dan memperluas pangsa pasar kami.

Keunggulan kompetitif kami terletak pada keahlian kami dalam menciptakan hidangan penutup yang berkualitas tinggi dan inovatif. Dukungan dari tim yang terlatih dan berpengalaman akan memastikan produksi yang konsisten dan memenuhi standar kualitas yang tinggi.

Dalam analisis CVP, kami memperhitungkan biaya tetap dan variabel yang terkait dengan operasional bisnis. Kami telah mengidentifikasi tingkat penjualan yang diperlukan untuk mencapai titik impas, serta potensi laba yang dapat kami capai dengan peningkatan volume penjualan.

Kami sangat yakin bahwa dengan strategi yang tepat, kolaborasi dengan mitra bisnis, dan fokus kami pada kepuasan pelanggan, bisnis kedai dessert kami akan sukses dan memberikan keuntungan yang signifikan.

Dengan demikian, kami mengundang mitra potensial dan investor untuk bergabung dengan kami dalam usaha ini. Bersama-sama, kami dapat menciptakan sebuah bisnis dessert yang sukses dan menguntungkan, memuaskan lidah pelanggan, dan menghasilkan pengalaman yang tak terlupakan dalam dunia kuliner.

Kesimpulan ini menggambarkan visi bisnis kedai dessert kami, menyoroti keunggulan kompetitif, dan mengajak mitra dan investor untuk berpartisipasi dalam usaha tersebut.

 

Daftar Pustaka

 

Visi menurut Dictionary Of Language and Culture, Longman ,.

Misi menurut DR. Sapta Nirwandar, Makalah Seminar,.

Strategy Bisnis menurut Pearce dan Robinson (2013),.

Strategy Bisnis menurut Dewanti (2008:4, p29) dalam buku kewirausahaan,.

Strategy Bisnis menurut  Joewono (2012: 3) dalam buku kewirausahaan,.

Peran Kepemimpinan menurut Peter Nothouse, Bruce Avolio, dan Bernard Bass,;

Analisis SWOT menurut Kotler & Keller, 2012,.

Analisis SWOT menurut Chandler dalam buku Analisis Swot (2003:3),.

Analisis Cost-Volume-Profit (CVP) menurut Hansen & Mowen (2000:423),.

Analisis Cost-Volume-Profit (CVP) menurut Garrison/Noreen (2006:322),.

Analisis Cost-Volume-Profit (CVP) menurut Blocher/Chen/Cokins/Lin (2009:387),.

Break-even point menurut Carter dan Usry (2006:272),.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun