= (3.800 x Rp 11.072) - Rp 40.000.000
= Rp. 2.073.600,-
Â
Berdasarkan dengan semua perhitungan yang telah dianalisis , maka perusahaan akan memiliki laba bersih sebesar Rp 2.073.600,- per bulan.
Dengan melakukan analisis CVP akan memberikan gambaran bagi perusahaan tentang tingkat penjualan yang diperlukan untuk mencapai titik impas, laba bersih yang diharapkan, dan margin of safety dalam bisnis kami. Analisis tersebut kemudian digunakan sebagai acuan untuk mengambil keputusan usaha Kedai Dessert kami seperti menetapkan harga produk, mengevaluasi biaya, dan menetapkan target penjualan yang realistis.
Â
VIII. Break-even point untuk memastikan keberhasilan bisnis ini
Â
Menurut Carter dan Usry yang (2006:272), pengertian Break Even Point adalah " titik dimana biaya dan pendapatan adalah sama. Tidak ada laba maupun rugi pada titik impas".Â
Carter dan Usry (2006:272) menyatakan bahwa "Analisis titik impas digunakan untuk menentukan tingkat penjualan dan bauran produk yang diperlukan hanya untuk menutup semua biaya yang terjadi selama periode tertentu". Jadi, Break Even Point atau titik impas adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, dengan kata lain l aba sama dengan nol.
Berdasarkan pengertian menurut Carter dan Usry (2006:272) kita dapat mengetahui bahwa Break Even Point atau titik impas adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, atau dengan kata lain laba sama dengan nol. Sehingga dalam menjalankan usaha sangat penting untuk mengetahui perhitungan BEP ini agar dapat digunakan sebagai acuan dalam penjualan produk untuk mencapai titik impas.