Mohon tunggu...
Yohana E. Sumarni
Yohana E. Sumarni Mohon Tunggu... Guru - Guru

Sebagai seorang guru, suka menulis Puisi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Media Pembelajaran Gambar Berseri untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Prosedur Siswa

24 Januari 2023   22:08 Diperbarui: 24 Januari 2023   22:14 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa SMPN 8 Komodo (Dokpri)

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa, bahwa belajar bahasa adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk membina kemampuan siswa yaitu berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis. Secara umum pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut, (1) menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara, (2) memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, dan (3) berkomunikasi secara efektif dan efisien dengan etika yang berlaku baik secara lisan maupun tulis.

Kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia untuk bidang studi bahasa terdiri atas empat aspek, yaitu keterampilan membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan dilaksanakan secara terpadu dengan porsi pembelajaran yang seimbang dibandingkan dengan keterampilan bahasa lain. Keterampilan menulis lebih sulit dikuasai karena keterampilan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur nonkebahasaan dalam penyusunan sebuah karangan atau tulisan.

Menulis adalah suatu keterampilan dalam menuangkan gagasan, pendapat, maupun perasaan ke dalam bentuk tulisan dengan memperhatikan ketepatan bahasa dan kosa kata. Menulis sebagai suatu keterampilan dapat diperoleh dengan proses latihan dan tahapan-tahapan tertentu. Menulis memiliki fungsi yaitu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu sehingga siswa mampu mendapatkan pengetahuan yang belum pernah didapatkan serta mengingat kembali pengetahuan yang pernah diketahui. Siswa dapat menuangkan pengalaman maupun gagasan agar orang lain dapat membaca dan mampu memahami.

Berhasil tidaknya pembelajaran bahasa Indonesia berkaitan dengan komponen menulis ditentukan beberapa faktor di antaranya adalah faktor siswa dan guru dalam pembelajaran yang digunakan. Menulis merupakan komponen bahasa yang paling kompleks sebab menulis melibatkan aspek pengolahan gagasan, penataan kalimat, pengembangan paragraf, pengembangan model karangan serta logika. Pelatihan menulis menuntut peran yang cukup besar bagi guru bahasa Indonesia. Namun, kebanyakan guru bahasa belum begitu menyadari pentingnya pembinaan pelatihan menulis narasi tersebut sehingga kebanyakan siswa mempunyai kemampuan menulis rendah.

Upaya peningkatan keterampilan menulis  sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh guru tetapi hasil yang diperoleh kurang memuaskan, karena pembelajaran yang disampaikan oleh guru masih berjalan satu arah, artinya hanya guru yang aktif di dalam kelas. Padahal, dalam proses belajar mengajar siswa diharuskan lebih aktif selama proses belajar mengajar. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa, siswa masih kesulitan untuk menuangkan ide, dan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu siswa tidak memiliki minat dan merasa jenuh untuk menulis. Faktor lain adalah siswa kurang memperhatikan dan menganggap mudah pokok bahasan ini serta metode pembelajaran yang digunakan guru kurang efektif, guru belum banyak memberikan praktik dan latihan kepada siswa.

Usaha untuk meningkatkan keterampilan menulis  diperlukan suatu media pembelajaran yang efektif dan efisien. Salah satu upaya yang memungkinkan dapat dilaksanakan untuk mengatasi hal-hal tersebut adalah dengan menggunakan media gambar seri.

Gambar seri adalah gambar yang saling berhubungan dapat digunakan oleh siswa sebagai media yang dapat memberikan petunjuk dan rangsangan kepada siswa dalam menuangkan ide maupun respon sesuai dengan gambar. Melalui media ini, untuk merangsang diskusi antara guru dan siswa, antar siswa, serta dapat membantu menemukan gagasan untuk mengawali kegiatan mengarang, bercerita, dan kegiatan kerja kelompok, serta dapat dipakai sebagi sumber kegiatan belajar.

Penggunaan media gambar seri dalam proses pembelajaran tentu harus disesuaikan dengan materi agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.  Adapun kelebihan media gambar seri antara lain: a) mudah untuk dibawa kemana-mana karana ukurannya yang seukuran postcard, b) praktis dalam penggunaan dan pembuatannya, sehingga kapanpun anak dapat menggunakan media ini, c) Mudah diingat karena berisi gambar yang menarik sehingga merangsang otak untuk lebih lama mengingat, d) menyenangkan digunakan sebagai media pembelajaran.

Penggunaan Media Gambar berseri dalam penulisan Teks Prosedur

Beberapa langkah yang dapat dilakukan pada pembelajaran menggunakan media gambar berseri adalah sebagai berikut.

  1. Siswa diberikan beberapa gambar seri
  • Siswa membuat kerangka karangan berdasarkan gambar seri
  • Siswa mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang utuh
  • Siswa menceritakan hasil karangannya
  • Siswa lain diminta untuk memberikan tanggapan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun