"Besok akan kuantarkan kamu. Hanya kita berdua yang tahu jika kamu malu. Dan kamu tahu bukan kamu saja yang mengalami ini sayang, istri temanku juga harus ke SpKj saat bayinya seusia Vino. Dialah yang menasehatiku agar memaklumi keanehanmu dan menyarankan membawamu ke SpKj. Jadi tenanglah kamu tidak sendiri mengalami ini," jelas Andi yang membuat isak Rina sedikit mereda. Wanita itupun menegakkan duduknya menatap Andi dan berusaha tersenyum tanda setuju sebelum kembali bersandar manja di dadanya lagi.
"Baiklah besok kita pergi."
"Hey, bukankah seharusnya Vino minta susu?" tanya Andi menoleh menatap Rina. Istrinya terhenyak dari kenyamanannya. Raut mukanya berubah kaku dengan sedikit senyuman aneh yang membuat lelaki itu curiga.
Andi segera bangkit dari berlari menuju kamar untuk memeriksa keadaan Vino. Saat sampai di pintu kamar langkahnya tertahan. Tubuh kekarnya merosot lemas dan limbung. Matanya terasa panas menatap bayi kecilnya tak bergerak dengan kain panjang terjuntai mencekik lehernya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H