Mohon tunggu...
Yohana Hartriningtyas
Yohana Hartriningtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Perempuan

Seorang ibu rumah tangga dengan seorang anak lelaki, pernah berprofesi sebagai guru dan pernah menjadi buruh pabrik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jiwa yang Berkarat

25 Maret 2021   21:48 Diperbarui: 25 Maret 2021   21:58 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Besok akan kuantarkan kamu. Hanya kita berdua yang tahu jika kamu malu. Dan kamu tahu bukan kamu saja yang mengalami ini sayang, istri temanku juga harus ke SpKj saat bayinya seusia Vino. Dialah yang menasehatiku agar memaklumi keanehanmu dan menyarankan membawamu ke SpKj. Jadi tenanglah kamu tidak sendiri mengalami ini," jelas Andi yang membuat isak Rina sedikit mereda. Wanita itupun menegakkan duduknya menatap Andi dan berusaha tersenyum tanda setuju sebelum kembali bersandar manja di dadanya lagi.

"Baiklah besok kita pergi."

"Hey, bukankah seharusnya Vino minta susu?" tanya Andi menoleh menatap Rina. Istrinya terhenyak dari kenyamanannya. Raut mukanya berubah kaku dengan sedikit senyuman aneh yang membuat lelaki itu curiga.

Andi segera bangkit dari berlari menuju kamar untuk memeriksa keadaan Vino. Saat sampai di pintu kamar langkahnya tertahan. Tubuh kekarnya merosot lemas dan limbung. Matanya terasa panas menatap bayi kecilnya tak bergerak dengan kain panjang terjuntai mencekik lehernya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun