Korupsi merupakan salah satu permasalahan yang sudah sangat mengakar di Indonesia. Praktik ini tidak hanya merusak sistem pemerintahan, tetapi juga menghambat pembangunan ekonomi, menciptakan ketidakadilan sosial, dan menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga negara.Â
Dalam banyak kasus, korupsi telah menjadi sistem yang berjalan dalam berbagai sektor, dari pemerintahan pusat hingga tingkat desa, dari sektor publik hingga swasta. Oleh karena itu, pemberantasan korupsi tidak hanya menjadi tantangan besar, tetapi juga suatu keharusan dalam upaya untuk mencapai pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel.Â
Pemberantasan korupsi memerlukan komitmen kuat dari pemerintah serta lembaga-lembaga penegak hukum yang profesional dan tidak pandang bulu. Indonesia memerlukan pemimpin yang tidak hanya berani, tetapi juga tegas dalam menindak koruptor, terutama mereka yang memegang kekuasaan.
Dalam konteks ini, di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, sebuah perubahan signifikan mulai tampak. Dalam sepuluh hari pertama pemerintahannya, Prabowo berhasil memimpin penangkapan terhadap 28 orang terduga koruptor, yang terlibat dalam tujuh kasus korupsi besar yang melibatkan pejabat publik dan sektor swasta. Tindakan tegas ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk menanggulangi korupsi, sekaligus memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum dan pemerintahan.
Artikel ini akan mengupas lebih dalam mengenai tindakan tegas yang diambil oleh Prabowo dalam memberantas korupsi dalam waktu yang sangat singkat, yakni 10 hari pertama menjabat. Penangkapan terhadap 28 orang koruptor ini tidak hanya menandai awal pemerintahan yang keras terhadap praktik korupsi, tetapi juga menjadi indikator penting mengenai langkah-langkah yang akan diambil pemerintah dalam memerangi korupsi ke depannya.
Dalam waktu yang sangat singkat, yakni sepuluh hari pertama menjabat, Prabowo Subianto berhasil memimpin penangkapan 28 orang yang terlibat dalam berbagai kasus korupsi. Angka ini cukup signifikan mengingat banyaknya kasus korupsi yang sudah mengakar di masyarakat dan menggerogoti berbagai sektor di Indonesia.
 Penangkapan ini juga menggambarkan bahwa pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo serius dalam menanggulangi praktik korupsi, dan bersedia mengambil tindakan drastis terhadap mereka yang terlibat, tidak peduli sejauh mana kedudukan atau kekuasaan yang dimiliki oleh para pelaku. Keberhasilan ini merupakan buah dari koordinasi yang solid antara berbagai lembaga penegak hukum, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan Agung, serta Polri.
 Tindakan ini tidak hanya menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberantas korupsi, tetapi juga memberi sinyal kuat kepada publik bahwa tidak ada ruang bagi pejabat yang berani mencuri uang negara dan merugikan rakyat.
Berikut ini adalah tujuh kasus besar korupsi yang berhasil diungkap dalam sepuluh hari pertama Prabowo menjabat:Â
1. Kasus PT. Asset Pacific PT. Asset Pacific terlibat dalam kegiatan korupsi yang merugikan negara hampir mencapai satu triliun rupiah. Kejaksaan Agung berhasil menggeledah kantor perusahaan tersebut dan menemukan bukti-bukti kuat yang mengarah pada penggelapan dana perusahaan. Penangkapan yang dilakukan menunjukkan bahwa sektor swasta juga harus ikut bertanggung jawab dalam menjaga integritas dan menghindari praktik korupi.
2. Korupsi Dana Desa