Mohon tunggu...
Yogo Dani
Yogo Dani Mohon Tunggu... lainnya -

Saya adalah seorang mahasiswa jurusan Ekonomi Pembangunan yang mempunyai minat dalam bidang ppendidikan, ekonomi juga kemanusiaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pernyataan Sikap Front Mahasiswa Nasional (FMN) Hentikan Represifitas Terhadap Mahasiswa Segera Buka Alih Jalur untuk Mahasiswa Vokasi UGM

10 Desember 2011   13:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:34 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pernyataan sikap

Front Mahasiswa Nasional (FMN)

Hentikan Represifitas Terhadap Mahasiswa

Segera Buka Alih Jalur untuk Mahasiswa Vokasi UGM

Memasuki hari ke enam unjukrasa yang dilakukan oleh mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Gajah Mada (UGM), pihak rektorat belum juga memberikan kepastian akan nasib mahasiswa. Penutupan program S1 Ekstensi dan Swadaya berdampak pada sekitar 7000 mahasiswa vokasi terancam tidak bisa melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi.

Dikeluarkanya Peraturan Rektor UGM Nomor 518/SK/HT/2008 tentang Sekolah Vokasi dan ditutupnya program D3 dan digantikan dengan Sekolah Vokasi menyebabkan kerugian bagi mahasiswa, baik dari aspek social, ekonomi, wakyu dan akademik. Dengan demikian kampus kerakyawan ini sudah membohongi public dan juga mahasiswa karena diawal pendaftaran, mahasiswa berstatus mahasiswa D3. Dengan situasi demikianlah Mahasiswa UGM, khususnya Mahasiswa Vokasi terus melakukan aksi Protes dan menuntut kejelasan status akademiknya sampai hari ini.

Memasuki hari ke lima (9/12) aksi yang dilakukan oleh Mahasiswa tersebut, bukanya mendapatkan kejelasan status maupun terpenuhinya tuntutan yang disampaikan, Mahasiswa justeru dihadapkan dengan tindakan represif oleh Satuan Ketertiban keamanan kampus (SKKK) yang ditugaskan oleh pihak rektorat. Selama aksi protes berlansung, pihak rektorat telah menyiapkan satu truk pasukan polisi untuk membubarkan mahasiswa. Selain itu, ketatnya penjagaan rektorat oleh pasukan Satuan Ketertiban dan Keamanan Kampus (SKKK) sehingga ketika mahasiswa ingin menemui rektor UGM, (Prof. Ir. Sudjarwadi, M. Eng., Ph.D) kemudian gagal.

Upaya mahasiswa yang ingin nemui rector, sementara rektorat dalam penjagaan yang ketat, sehingga aksi dorong-dorongan antara mahasiswa dengan SKKK pun tidak bisa dihindarkan. Aksi dorong-dorongan tersebut mengakibatkan  5 orang mahasiswa luka-luka, 4 harus dilarikan ke rumah sakit. Bahkan, 2 diantaranya harus ditranfusi darah  golongan B.

Reprsifitas terhadap mahasiswa UGM tersebut, telah menambah deret panjang kasus kekerasan dalam dunia pendidikan. Kampus tidak lagi menggunakan cara-cara ilmiah dan demokratis dalam menyelesaikan masalahnya dengan mahasiswa ataupun dengan segenap civitas akademika dilingkungan kampus, tetapi kampus cenderung menggunakan represif untuk menyelesaikan persolakan yang ada. Dengan kecenderungan seperti demikian, maka untuk mencapai visi misi perguruan tinggi, tindakan represif dan anti demokrasi akan menjadi keniscayaan didalam kampus.

Otonomi kampus yang menjadikan pendidikan sebagai jasa untuk diperdagangkan mengharuskan adanya kestabilan keamanan di kampus. Suara kritis mahasiswa akan menjadi ancaman kepada kampus sehingga harus diminimalisir. Ancaman nilai jelek, skorsing, DO bahkan tindak kekerasan menjadi hadiah kepada mahasiswa yang kritis. Kenyataan demikian tersebut sama halnya dengan berbagai tindak kekerasan yang dialami oleh rakyat disektor lainnya. Artinya bahwa, kenyataan tersebut semakin memperterang watak dari Pemerintah kita dibawah kuasa Rezim komprador SBY-Boediono yang anti demokrasi dan anti terhadap rakyat.

Berdasarkan kenyataan diatas, kami dari Front Mahasiswa Nasional menyatakan sikap Mengecam tindakan represif yang dilakukan oleh pihak rektorat UGM melalui SKKK terhadap Mahasiswa dan “Mendukung penuh perjuangan mahasiswa UGM untuk mendapatkan hak-hak demokratisnya”. Kami juga mendesak kepada Rektor UGM, untuk:


  1. Menghentikan tindakan represif terhadap mahasiswa UGM,
  2. Dibuka kembali alih jalur kepada mahasiswa vokasi UGM

Demikian pernyataan sikap ini kami sampaikan. Kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersolidaris, mendukung perjuangan mahasiswa untuk mendapatkan hak-haknya.

Hidup Mahasiswa !!

Jakarta, 10 Desember 2011

Pimpinan Pusat

FRONT MAHASISWA NASIONAL (FMN)

L. MUH. Hasan Harry Sandy.AME

Sekretaris Jenderal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun