Mohon tunggu...
Yogo Aryo Jatmiko
Yogo Aryo Jatmiko Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Statistisi. Bekerja di BPS. Seorang Demografer dan hanya laki-laki biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pentingkah Data untuk Membuat Kebijakan?

24 Oktober 2011   09:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:34 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignnone" width="439" caption="Source : Kayu Beton"][/caption]

Membuat suatu kebijakan tanpa data? Bisa diibaratkan seperti makan sayur tanpa garam. Akibat dari pembuatan kebijakan yang tidak memperhatikan data yang ada adalah munculnya kebijakan yang hanya mementingkan suatu golongan/kelompok tertentu saja. Kesalahan fatal yang bisa diakibatkan dari hal tersebut adalah rusaknya dan bahkan hancurnya kehidupan dan kesejahteraan suatu pribadi atau golongan/kelompok akibat pembuatan kebijakan yang asal njeplak itu.

Lalu bagaimana agar kebijakan yang dibuat dapat lebih optimal dan bisa dirasakan oleh semua pihak? Gunakan data, khususnya yang menunjang kebijakan. Darimana data didapatkan? Data bisa kita peroleh dari suatu survei atau sensus baik untuk skala mikro maupun untuk skala makro. Tapi mencari data kan mahal? Ya, tapi lebih mahal mana membangun tanpa menggunakan data. Contoh sederhana seseorang yang ingin membangun rumah. Untuk seseorang yang tidak menggunakan data dan informasi yang menunjang, tentu dia akan asal saja ketika membuat rumah, tanpa perencanaan yang matang dan tanpa ditunjang data dan informasi yang ada orang ini akan main tunjuk dan bilang “bikin ini, bikin itu”. Tapi coba bandingkan jika seseorang membangun rumah ditunjang data dan informasi yang ada. Dia akan merencanakan pembuatan rumah yang rapi teratur dan memperhitungkan jumlah biaya yang akan dibuat. Dari sini bisa dilihat bahwa kegunaan data menjadi penting dan berguna ketika kita dihadapkan pada persoalan yang membutuhkan perencanaan yang matang dan mengharapkan hasil akhir yang baik.

Kemudian apa itu sensus? Sensus adalah prosedur sistematis memperoleh dan merekam informasi tentang anggota sebuah populasi tertentu. Sensus bisa juga dikatakan sebagai jumlah aggregate dari hasil mengumpulkan, mengkompilasi, menganalisis, dan mempublikasikan suatu bentuk penyajian lain seperti demografi, ekonomi, dan data sosial yang menyentuh semua orang di suatu negara . Dengan kata lain, sensus menggambarkan secara seksama dan detail potret suatu negara pada waktu tertentu.

Sensus tidak akan lengkap sebelum informasi yang dikumpulkan tersedia untuk pengguna potensial sesuai dengan yang mereka butuhkan. (UN Principles and Recommendations for Population and Housing Censuses, Revision 2, para. 1.206)

Berikut adalah beberapa kegunaan data secara umum.

·Untuk membuat kebijakan, perencanaan dan tujuan administrasi sebagai suatu esensi atau bagian dari suatu infrastruktur statistic;

·Untuk tujuan penelitian;

·Untuk bisnis, industri, dan ketenagakerjaan;

·Untuk batas-batas pemilihan sebagai suatu kerangka sampel survey;

·Untuk pengembangan benchmark housing statistics;

·Untuk Memformulasikan program dan kebijakan perumahan;

·Untuk penilaian kualitas perumahan;

·Berhubungan dengan kegiatan-kegiatan statistik lainnya.

Jadi, Data memudahkan urusan Anda. Salam (StatMate Solusindo)

Source : SIAP dgn perubahan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun