UNIPMA) mengimplementasikan Proyek Kepemimpinan dengan judul "Upaya Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Menjadi Makanan Praktis "Nugget" di Desa Nguri, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan pada 11 Juli hingga 14 Agustus 2024. Kegiatan dimulai dari observasi hingga praktik.
Program Studi Pendidikan Profesi Guru Sekolah Dasar (PPG PGSD) Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2024 Universitas PGRI Madiun (Kegiatan Proyek Kepemimpinan dilaksanakan oleh Mahasiswa Universitas PGRI Madiun (UNIPMA) dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan yaitu Bapak Dr. Yudi Hartono, M.Pd. Kelompok yang berjumlah 8 mahasiswa berasal dari Program studi Pendidikan Profesi Guru Sekolah Dasar yaitu: Septyana Dwi Kusuma W, Yogma Syanidan Sugiyono, Zahra Khusnati, Destyra Niaga Maha Ayu, Adela Ariyanti, Alfia Ayu Apriliantina, Fatiha Farazilla, dan May Melliantika Gatra Pertiwi.
Desa Nguri sendiri merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur. Di desa tersebut terdapat industri keripik pisang yang berkembang pesat, namun industri tersebut menyisakan limbah kulit pisang yang berpotensi untuk dimanfaatkan, akan tetapi masyarakat sekitar belum memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang manfaat dan nilai ekonomis dari limbah ini. Akibatnya, limbah kulit pisang cenderung hanya dibuang begitu saja.
Masyarakat memiliki peran penting terhadap pengendalian limbah kulit pisang. Mahasiswa PPG UNIPMA memilih melibatkan ibu-ibu desa Nguri sebagai sasaran dalam kegiatan proyek kepemimpinan ini. Dengan kreativitas dan keberanian untuk berinovasi, limbah kulit pisang dapat dijadikan sumber daya yang bernilai untuk pengembangan ekonomi lokal mengingat potensi nutrisi kulit pisang yang dapat diolah menjadi produk pangan bernilai tambah. Pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai bahan baku untuk produksi nugget tidak hanya dapat mengurangi masalah lingkungan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru bagi ibu-ibu di desa ini.
Sosialisasi dan pelatihan diwujudkan dalam bentuk produk makanan praktis yaitu "Nugget" yang berbahan dasar dari kulit pisang. Kegiatan dilaksanakan di Balai Desa Nguri. Ketua kelompok Proyek Kepemimpinan, Destyra Niaga Maha Ayu, S.Pd menuturkan dengan diadakannya kegiatan pengabdian masyarakat ini, ibu-ibu lingkungan Desa Nguri dapat menambah pengetahuannya tentang manfaat kulit pisang. Selain itu kita juga dapat menciptakan produk makanan yang tidak hanya bernutrisi tetapi juga ramah lingkungan. Proses pengolahan kulit pisang menjadi nugget tidak hanya mengurangi limbah organik, tetapi juga memberikan alternatif pangan yang ekonomis, serta peran ibu-ibu yang bisa menanggulangi masalah limbah kulit pisang ini dengan mengolahnya menjadi produk yang bermanfaat, yakni makanan praktis "Nugget" dari kulit pisang.
Kegiatan proyek ini juga menghadirkan tokoh masyarakat, Kepala Dusun, Ibu pengerak posyandu dan ibu-ibu warga Desa Nguri. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, mahasiswa menyampaikan materi seputar pemanfaatan limbah kulit pisang menjadi makanan praktis "Nugget ", dan cara pengolahan kulit pisang menjadi makanan praktis "Nugget". Materi tersebut disampaikan oleh mahasiswa PPG UNIPMA, yakni Adela Ariyanti, S.Pd.
Pada tahap yang kedua, mahasiswa mengajak ibu-ibu Desa Nguri untuk ikut serta praktik mengolah kulit pisang untuk dijadikan makanan praktis "Nugget". Dalam proses pengolahan ini dibutuhkan beberapa bahan lain seperti kulit pisang secukupnya, air, daging ayam kg, tepung panir kg, tepung terigu kg, tepung tapioka kg, telur 2 butir, penyedap rasa, garam, lada bubuk, minyak goreng, wortel 1 buah, bawang bombay 1 buah, bawang putih 4 siung. Praktik mengolah kulit pisang dipandu oleh mahasiswa PPG UNIPMA, yakni May Melliantika Gatra Pertiwi, S.Pd dan Alfia Ayu Apriliantina, S.Pd.
Selain itu, dalam pembuatan Nugget ini juga memerlukan peralatan yang sederhana yakni kompor, wajan, panci pengukus, gas LPG, blender, pisau, loyang, spatula, wadah, pengaduk, parutan, telenan.
Kegiatan tersebut disambut dengan hangat oleh ibu-ibu Desa Nguri yang berjumlah sekitar 20 orang. Hal ini terbukti dari respon anggota ibu-ibu yang sangat positif, tampak dari antusiasme ibu-ibu dalam melakukan praktik dan aktif bertanya seputar materi yang disampaikan oleh mahasiswa.