Mohon tunggu...
YOGI TRI KARUNIA
YOGI TRI KARUNIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah seseorang yang tertarik di bidang teknologi, karena semakin maju teknologi semakin diperlukan maka dari itu kita harus mau belajar, jangan sampai tertinggal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengubah Data Jadi Cerita

18 Januari 2025   22:24 Diperbarui: 18 Januari 2025   22:23 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengubah Data Jadi Cerita

Di era digital yang berkembang pesat, data bukan hanya kumpulan angka atau teks, melainkan cerita yang mencerminkan identitas, kebutuhan, dan aspirasi masyarakat. Sebagai peserta magang di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dindukcapil) Kabupaten Banjarnegara, saya mendapatkan pengalaman berharga dalam memahami bagaimana data kependudukan diolah menjadi elemen penting dalam pelayanan publik, terutama melalui inovasi Identitas Kependudukan Digital (IKD).

Transformasi Layanan Publik melalui IKD

IKD adalah langkah revolusioner dalam modernisasi administrasi kependudukan. Selama magang, saya terlibat langsung dalam proses aktivasi aplikasi IKD, membantu masyarakat menginstal dan memahami fitur-fiturnya. Aplikasi ini memberikan akses cepat ke dokumen penting seperti KTP dan Kartu Keluarga dalam bentuk digital. Hal ini tidak hanya memudahkan masyarakat, tetapi juga mempercepat integrasi data dan meningkatkan keamanan dokumen pribadi.

Mengelola Data, Menghidupkan Cerita

Pengalaman saya dalam mengolah data kependudukan memberikan wawasan baru tentang bagaimana informasi menjadi aset strategi. Salah satu tugas utama saya adalah verifikasi dan validasi data penduduk menggunakan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). Melalui sistem ini, setiap pemeriksaan data untuk memastikan akurasi, yang tidak hanya penting untuk administrasi, tetapi juga untuk kebijakan publikMengatur

Kolaborasi untuk Inovasi

Magang ini mengajarkan pentingnya kolaborasi, baik dalam tim maupun dengan masyarakat. Di Dindukcapil, saya merasakan langsung bagaimana pelayanan publik berbasis teknologi membutuhkan sinergi antara inovasi dan pendekatan humanis. Misalnya, dalam proses perekaman biometrik untuk KTP elektronik, saya bekerja sama dengan waktu untuk memastikan setiap data yang direkam akurat dan sesuai s

Pembelajaran Berharga

Selama tiga bulan, saya tidak hanya mempelajari teknis penggunaan teknologi seperti SIAK dan aplikasi IKD, tetapi juga mendapatkan pemahaman mendalam tentang dinamika pelayanan publik. Saya belajar bahwa setiap keputusan kecil dalam pengelolaan data dapat berdampak besar pada kehidupan masyarakat. Selain itu, interaksi dengan berbagai pihak meningkatkan kemampuan komunikasi dan kondisi saya di lingkungan kerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun