Mohon tunggu...
Yogi Prasetya
Yogi Prasetya Mohon Tunggu... -

journalist, entepreneur wannabe, dreamer, moviegowers

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jasmine

3 Agustus 2011   02:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:08 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jasmine adalah nama teman perempuan anak lelaki saya yang umurnya baru enam tahun. Dia tinggal tak jauh dari tempat tinggal saya. Keluarga kita hanya hanya dipisahkan oleh dua rumah saja. Jasmine dan anak saya berteman sejak mereka masih duduk di bangku TK. Namun sejak tahun lalu, saat mereka masuk ke bangku Sekolah Dasar, Jasmine dan anak saya harus berpisah. Mereka tidak satu sekolah lagi. Tapi dalam keseharian mereka masih sering bertemu. Terutama saat di sore hari. Dimana anak-anak di komplek kita mulai ramai bermain setelah mereka bangun dari tidur siang.

Seringkali saya tertawa saat melihat Jasmine dan anak saya saling becanda bahkan saling ejek satu sama lain. Anak saya didukung oleh kelompok teman laki-lakinya. Dan jasmine-pun didukung oleh teman perempuannya. Sungguh lucu , menyenangkan dan membahagiakan melihat mereka berinteraksi.  Menurut saya, anak-anak adalah perwujudan Kebaikan Tuhan di muka bumi. Mereka masih polos dan jujur, hidup tanpa beban, sangat menikmati apa yang sedang dilakukannya  serta penuh dengan energi positif. Mereka belum mengenal kelicikan, kebencian apalagi kekerasan. Kehadiran anak-anak membuat saya berkeyakinan bahwa Kebaikan masih ada di dunia. Dan sepertinya,  dari mereka kita harus banyak belajar lagi tentang bagaimana menjadi Manusia yang lebih Baik. Ah, itu menurut pendapat saya pribadi. Bisa benar, bisa juga salah.

Nah, mari kita kembali ke kisah Jasmine. Mengapa saya tertarik menceritakan Jasmine? Pertama, dia adalah teman anak lelaki saya.Kedua,  terus terang nama Jasmine selalu menarik perhatian saya. Kalau memamakai bahasa gaul “Gua suka banget ama tuh nama!”.  Bahkan saya bermimpi, jika Tuhan memberikan kesempatan pada saya untuk memiliki  anak perempuan maka saya akan memberinya nama Jasmine. Kenapa demikian? Saya juga tidak tahu. Mungkin karena ada kesan indah sekaligus spiritual di nama itu. Indah karena nama itu merujuk  pada nama  jenis tanaman Melati. Melati selalu digambarkan sebagai tanaman yang indah dan lambang kesucian.  Sedangkan nuansa spiritual, karena  dalam bahasa Persia,  Jasmine atau  Yasmin memiliki  arti “Gift From God” atau hadiah dari Tuhan. Nah, yang ketiga adalah karena kosa kata Jasmine tiba-tiba di banned dimesin pencari internet oleh pemerintah Cina.

Saya protes keras ke pemerintah Cina. Kenapa kosa kata yang begitu indah harus dilarang bahkan ditakuti? Selidik punya selidik, ternyata berasal dari ketakutan pemerintah Cina terhadap efek Revolusi Jasmine yang menumbangkan beberapa pemerintahan Diktator di Timur Tengah dan Afrika . Kalimat Revolusi Jasmine juga dihembuskan oleh sebuah situs berita berbahasa Cina yang berbasis di Amerika Serikat. Situs tersebut mengajak masyarakat Cina untuk  berkumpul di Shanghai, Beijing dan 11 kota lainnya yang ada di negeri tersebut. Mereka diajak berkumpul untuk menyuarakan kebebasan dan keadilan. Tentu saja ini membuat kalang kabut pemerintah Cina. Mereka mulai melakukan tindakan reaktif dengan menangkap beberapa aktivis politik di Cina. Dan lebih gawatnya, pemerintah Cina juga melakukan filterisasi dan banned terhadap kalimat Jasmine dan Revolusi Jasmine di mesin pencari internet. Kekuatan internet, lewat situs jejaring sosial Facebook dan Twitter, memang terbukti ampuh untuk memobilisasi massa yang akhirnya mampu membuat Presiden Ben Ali (Tunisia) dan Husni Mubarak (Mesir) lari tunggang langgang meninggalkan negerinya. Tentu saja Pemerintah Cina tak mau hal itu terjadi di negerinya. Walau sampai sekarang kecurigaan Pemerintah Cina terhadap warganya tidak terbukti. Sebagian besar warga Cina masih terlihat adem ayem saja.

Sebenarnya wajar saja bila pemerintah Cina ketakutan dengan kata Jasmine. Tak hanya pemerintah Cina yang harus ketakutan, tetapi pemerintahan diktator diseluruh dunia pasti ketakutan dengan nama Jasmine. Sebab Jasmine ternyata simbol harapan untuk hidup lebih baik dari rakyat yang sedang hidup dalam tekanan. Dan, akhirnya, saya menyimpulkan nama Jasmine ternyata mewakili keinginan manusia untuk hidup lebih baik. Duh, saya semakin suka saja dengan nama Jasmine. I Love it! (sambil meniru mimik salah satu juri di salah satu kontes bakat).

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun